Polisi Bertugas Jemaat Senang (Oleh: Lexie Kalesaran)

Manado,MMC-Hari-hari menjelang Natal, pelaksanaan ibadah atau misa malam menjelang (vigili) Natal dan Natal itu sendiri di Sulawesi Utara telah berjalan dengan baik. Tak ada gangguan yang terjadi. Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) berjalan kondusif.

Semua itu bisa terjadi karena adanya kesigapan dari kepolisian (Polda Sulut hingga ke jajaran terbawah yakni Polsek) di dukung TNI (Kodam, Korem, Kodim, Koramil), aparat keamanan lainnya, aparat pemerintah daerah (Pemprov hingga kelurahan/desa) dan komponen masyarakat, yang bahu-membahu menjaga bumi Nyiur Melambai ini tetap aman dan terkendali.

Read More

Personil polisi bersiaga penuh. Sikap Promoter (profesional, modern dan terpercaya) ditunjukkan secara nyata. Panggilan tugas negara di kedepankan. Tak ada kata keluh-kesah.

Pelbagai upaya termasuk imbauan dari pihak kepolisian termasuk Kapolda Sulut Irjen Pol. Dr. Sigid Tri Haedjanto, SH, MSi dan jajarannya serta pihak terkait lainnya baik lewat media sosial (medsos), media massa (tv, radio, koran dan online) serta perkunjungan atau kegiatan/upaya lainnya telah dilakukan sedari awal, yang membuat daerah kita ini bisa seperti demikian (aman dan terkendali).

Kerja keras siang-malam dari aparat kepolisian dan pihak terkait bisa terlihat, antara lain adanya di mana-mana aparat kepolisian dan pihak terkait. Mereka berbaur dengan dengan masyarakat selain dengan berseragam tapi ada pula yang tidak.

Adanya aparat kepolisian di sejumlah gereja dengan alat protektornya di pintu masuk tidak dianggap menganggu umat/jemaat dalam mengikuti ibadah/misa. Bahkan, umat/jemaat terlihat senang dengan adanya langkah proaktif/pencegahan tersebut. Kendatipun ada yang harus mengantri, mereka menjalani dengan penuh kesabaran.

Lewat langkah seperti Operasi Lilin yang melibatkan ratusan personil kepolisian, sejumlah upaya dilakukan agar daerah ini tetap aman dan terkendali.
Semuanya itu dimaksudkan agar (antara lain) Kamtibmas tetap kondusif/terjaga dan umat Nasrani beribadah dan mengukuti misa menjelang dan saat Natal dengan sukacita/gembira.

Aparat kepolisian didukung stake-holder terkait tak mau lengah. Memang diakui daerah kita ini tergolong memiliki kesadaran yang tinggi terhadap kemajemukan/keberagaman dan punya komitmen yang kuat terhadap kondusifisme penciptaan daerah yang aman dan terkendali.

Komitmen yang sangat besar terhadap penciptaan daerah yang sedemikian itu, tak bisa dilepas dari adanya slogan, yang sekaligus diwujudkan dalam kehidupan konkrit yakni Torang Samua Basusara yang dicanangkan di era kepemimpinan Gubernur Sulut Bapak E.E. Mangindaan dan kemudian ditambah slogan baru di era kepemimpinan Bapak Olly Dondokambey dan Bapak Steven Kandou sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut sekarang ini yakni Torang Samua Ciptaan Tuhan.

Kita semua (Kepolisian, TNI, Pemerintah, aparat keamanan lainnya organisasi kemasyarakatan/lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat) tak ingin daerah ini ‘kecolongan’. Kita semua tak ingin daerah ini ‘disusupi’ oleh kepentingan sesaat atau kepentingan tertentu lainnya yang dapat mengganggu keharmonisan/kerukunan hidup yang sudah terjalin/tercipta cukup lama di daerah ini.

Kita semua tak ingin kamtibmas yang sudah terbina dengan kondusif bisa dirongrong/diganggu oleh orang atau kelompok orang yang punya kepentingan memecahbelah, mengganggu stabilitas daerah dan masyarakatnya yang tersebar di 14 kabupaten/kota ini.Kebersamaan dan saling dukung antarsemua stake-holder dan pengertian yang luar biasa dari masyarakat daerah ini kiranya terus dimantapkan dan bahkan ditingkatkan di waktu-waktu mendatang.

Kita pun meyakini, daerah mudah digoyahkan oleh kepentingan orang perorang atau kelompok tertentu yang dapat mengganggu kamtibmas dan kerukunan/keharmonisan hubungan intern umat beragama, antar umat beragama dan antara umat beragama dengan pemerintah.

Diyakini pula bahwa kita semua ingin mengakhiri tahun 2019 dengan suasana sukacita/gembira dan memasuki tahun 2020 dengan penuh optimisme bahwa daerah ini tetap aman dan terkendali, lebih maju dan berkembang, dan senantiasa dalam lindungan Tuhan yang Mahaesa.

Bertambahnya beberapa Kepolisian Resort (Polres) di wilayah Polda Sulawesi Utara diyakini merupakan komitmen Polri, dalam hal ini Markas Besar (Mabes) dan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara untuk semakin mendekatkan Polri dengan masyarakat, semakin memudahkan titik jangkauan pelayanan, komunikasi dan informasi, serta semakin memantapkan perlindungan, pengayoman dan pelayanan Polri terhadap masyarakat.

Dengan demikian (bertambahnya Polres dan dampak positifnya) serta komitmen seperti disebutkan di atas yakni tetap menjaga dan bahkan memantapkan kerukunan/keharmonisan hidup serta kamtibmas yang kondusif, mari kita tatap masa mendatang yang lebih cerah. (Penulis adalah pemerhati sosial kemasyarakatan).(mmc)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *