JAKARTA– Promosi dan tour wisata yang dilakukan sejumlah daerah dengan membawa puluhan sampai ratusan rombongan ke luar negeri mendapat perhatian khusus dari Ketua Umum PAMI Perjuangan, Noldy Pratasis. Menurut dia, promosi seperti itu sebaiknya tidak dilakukan lagi.
“Selain biaya yang tidak sedikit, hasilnya juga tidak kelihatan. Selama ini negara yang yang dituju adalah Eropa atau Amerika. Tapi, kenyataannya tak ada wisatawan dari dua benua itu yang datang,” ujar Noldy saat dihubungi indoBRITA Media Group, Selasa (28/7/2017).
Aktivis dengan background pengusaha ini menyebut anggaran yang digunakan untuk kegiatan seperti itu sangat besar. “Rombongan Pemkab Minahasa ke Amerika Serikat belum lama ini menghabiskan miliaran rupiah. Tapi hanya warga Kawanua yang hadir saat kegiatan dilangsungkan,” ucapnya.
Ketimbang menghambur-hamburkan uang untuk biaya pesawat dan penginapan serta makan ratusan duta wisata selama di luar negeri, Noldy mengusulkan agar setiap Pemda di Sulut membeli server saja dan membuat website sendiri. “Buat website dengan content dan rubrikasi yang sangat menarik. Website ini boleh untuk video streaming, misalnya menampilkan berbagai atraksi budaya Sulut,” kata Noldy.
Dengan anggaran ratusan juta saja, sudah cukup menurut Noldy untuk mempromosikan seluruh aset budaya dan potensi wisata daerah ke berbagai mancanegara. “Apalagi kalau anggarannya miliaran rupiah. Itu bisa untuk promosi selama beberapa tahun. Pengelola website juga bisa dibayar dari negara yang dituju,” ungkapnya.
Noldy tak ingin anggaran besar hanya digunnakan untuk kegiatan jalan-jalan sejumlah pejabat. “Jangan sampai kegiatan pelesir ke luar negeri dibungkus melalui pomosi atau tour wisata,” kata Noldy lagi. (jek)