JAKARTA– Ibadah Natal DPR-MPR, Rabu (6/2/2019) menghadirkan Pdt Hein Arina. Kehadiran Ketua Sinode GMIM itu tak lepas dari keberadaan Bara Hasibuan Walewangko, legislator Senayan asal Sulut yang menjadi ketua panitia perayaan Natal 2019.
“Khotbah Pdt Hein Arina menginspirasi. Terima kasih atas kesediannya menjadi khadim pada perayaan Natal DPR, MPR dan DPD RI,” Kata Bara Hasibuan.
Perayaan Natal bersama di lingkungan Sekretariat DPR RI ini sendiri menurut Ketua DPR RI Bambang Soesatyo atao Bamsoet merupakan momentum untuk memperkuat semangat kebhinekaan. Politisi Partai Golkar ini menyebut kemajemukan yang ada dalam masyarakat justru sumber kekuatan utama bangsa Indonesia.
“Perayaan Natal ini menurut saya momen penting bagi keindonesiaan kita, penting bagi toleransi kita, dan penting bagi masa depan bangsa kita. Karena itu perkenankan saya menyampaikan selamat Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 bagi semua yang merayakan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini berharap perayaan Natal keluarga besar parlemen ini bisa menginspirasi masyarakat bahwa tidak ada yang lebih indah selain hidup dalam keberagaman secara damai dan penuh cinta kasih.”Siapapun tidak boleh menjadikan agama sebagai alat permusuhan apalagi sebagai alat politik,” ujarnya.
Perayaan Natal bersama ini mengambil tema Yesus Kristus Adalah Hikmat Bagi Kita Semua dengan subtema Melalui Perayaan Natal Ini Kita Tingkatkan Berbagai Kasih Damai dan Kepedulian Dalam Toleransi dan Kemajemukan Indonesia Untuk Kesejahteraan Sesama.
“Jadi kami anggap bahwa pesan-pesan kelahiran Yesus itu penuh dengan pesan damai, cinta kasih, dan sangat relevan bagi situasi bangsa indonesia sekarang ini, terutama pada konteks tahun politik dalam menyambut Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019,” kata Ketua Panitia Natal Bara Hasibuan.
Bara mengaku bahagia karena Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Ketua MPR Zulkifli Hasan , Wakil Ketua MPR RI E.E Mangindaan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise, para duta besar dan pimpinan Persatuan Gereja Indonesia (PGI) serta Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) hadir. (*/nji)
