Siloams Hospitals Manado Sosialisasikan Manfaat Terapi Oksigen Hiperbarik

Pimpinan RS Siloam Manado, narasmber dan jurnalis usai acara sosialisasi HBOT di Aryaduta Hotel (foto: dok)

MANADO–Siloam Hospitals Manado mensosialisasikan manfaat pengobatan Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) atau terapi oksigen hiperbarik di Max Coffee Aryaduta, Senin (22/10/2018) sore.

Acara bertajuk  Hyperbaric Oxygen Therapy (HBOT) on Wound Healing and Wellness itu menghadirkan dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetika Siloam Hospitals Manado, dr. Mendy Hatibie, Sp.BP-RE sebagai narasumber.

Read More

HBOT adalah metode pemberian oksigen murni kepada pasien dalam ruang bertekanan tinggi, yakni lebih dari satu Atmosfer Absolut yang bertujuan guna meningkatkan dan memperbaiki kondisi tubuh.

Umumnya ditujukan untuk penyakit dekompresi yang kerap dialami oleh para penyelam laut dalam, HBOT juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai indikasi klinis, antara lain penyembuhan luka tubuh (seperti luka bakar dan luka terkait penyakit diabetes mellitus) serta pencangkokan kulit. Hal ini diakui secara resmi oleh Undersea and Hyperbaric Medical Society (UHMS) dan Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat pada tahun 2011.

Pemberian oksigen murni dalam ruang bertekanan yang disebut chamber mampu menyuplai oksigen 10-15 kali lebih banyak dibandingkan jika pemberian oksigen dilakukan di permukaan laut atau pada tingkat atmosfer normal. Karena itu, HBOT sangat efektif untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru, mengurangi pembengkakan dan peradangan serta menonaktifan racun.

“HBOT itu juga baik untuk meningkatkan kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi, membunuh beberapa jenis bakteri berbahaya, membantu tubuh membangun jaringan ikat baru, membersihkan racun dan produk sisa metabolisme, serta mempercepat proses penyembuhan,” kata Hatibie

Bagi pasien diabetes melitus, HBOT dapat bermanfaat untuk mengatasi komplikasi masalah kesehatan yang biasanya sering terjadi. Adapun komplikasi tersebut disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh berlangsung pada waktu lama sehingga merusak pembuluh darah dan sistem saraf.

“Komplikasi diabetes bisa berakibat pada beberapa kerusakan bagian tubuh, seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan kaki yang kadang memerlukan amputasi, dan impotensi. Suplai oksigen dari HBOT mampu memperbaiki fungsi saraf dan memperlancar peredaran darah, serta dapat meningkatkan kinerja insulin pasien diabetes,” jelas dr. Mendy Hatibie, Sp.BP-RE.

Hasil dari HBOT dapat dirasakan setelah menjalankan beberapa sesi terapi, dimana terapi ini juga dapat dijalankan bersamaan dengan terapi lain sesuai dengan rekomendasi dokter. Secara umum, semakin kronis kondisi Anda, sesi yang dibutuhkan juga bisa semakin banyak.

“Diskusikan dengan dokter Anda mengenai terapi spesifik apa yang dapat Anda terima sesuai dengan kondisi medis serta berapa sesi yang harus dijalani. Ceritakan kondisi medis Anda secara jelas dan lengkap kepada dokter guna menghindari efek samping yang tidak diinginkan,” tambah Hatibie.

Pengobatan HBOT telah dimanfaatkan di Indonesia sejak tahun 1960 dan terus dikembangkan hingga kini melalui pemberian pelatihan teori dan praktik kepada para tenaga ahli medis, seperti Pelatihan Dasar Ilmu Kedokteran Kelautan bagi tenaga operasional HBOT oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Kelautan (Perdokla) di Siloam Hospitals Manado pada 27-31 Agustus 2018 lalu.  (nji)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *