DPR-MPR RI Turunkan Ambang Batas Menjadi 10 Persen untuk Pilpres 2024

Pimpinan sidang kegiatan parlemen kamous (foto: cici/mmc)

MANADO-Rapat paripurna DPR-MPR RI menganulir ambang batas 20 persen untuk pengajuan calon presiden RI. Sidang yang berlangsung alot itu sepakat menurunkan ambang batas menjadi 10 persen pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Dengan begitu, pada pilpres 2024 nanti bakal muncul banyak calon maju sebagai capres. Sayang itu bukan sidang sungguhan. Ini hanya kegiatan parlemen kampus yang digelar Sekretariat DPR RI bekerja sama dengan penyelenggara Legislative SulutGo Expo (LSE) 2019 di Manado Town Square (Mantos) Tiga, Kamis (14/ 3/2019).

Read More
Peserta parlemen kampus foto bersama dengan Anggota DPR RI Bara Hasibuan, penyelenggara dan Staf Sekretariat DPR RI (foto: cici/mmc)

“Pengesahan RUU tentang Penyelenggaraan Pemilu 2024 menjadi UU diambil melalui mekanisme voting. Atas nama pimpinan sidan DPR-MPR RI, saya nyatakan RUU ini sah menjadi UU,” kata Refindo Loho, mahasiswa Universitas Manado yang didapuk sebagai Ketua DPR RI pada acara simulasi yang disaksikan ribuan pengunjung Mantos.

Sebelum disahkan, sidang beberapa kali diwarnai interupsi. Sidang juga sempat diskors supaya Anggota DPRdan MPR RI bisa melakukan lobi-lobi politik.

Satu yang menarik adalah semua fraksi terlibat secara aktif dalam menentukan arah politik bangsa ke depan. “Nama-nama fraksi seperti Sriwijaya, Majapahit, Kutai dan Singasari juga menarik. Simulasi ini bagus untuk proses  regenerasi kepemimpinan ke depan,” kata doktor politik lulusan University of Canberra Australia ini.

Staf pengajar di FISIP Unsrat Manado itu mengapresasi Sekretariat DPR RI yang memprakarsai kegiatan parlemen kampus. “Mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa ke depan perlu mengetahui proses dialektika dalam berdemokrasi, bagaimana melakukan lobi-lobi politik dan menghasilkan keputusan untuk kemajuan bangsa,” ungkapnya.

Ia secara khusus menyentil  kesepakatan ambang batas yang diputuskan dalam kegiatan parlemen kampus. “Meski hanya simulasi, namun bisa menjadi deskpripsi kalau mayoritas mahasiswa tak setuju dengan ambang batas 20 persen dalam pengajuan calon presiden. Ambang batas 20 persen mereka mengekang fraksi  atau kelompok masyarakat mengajukan putra terbaik bangsa. Ini tamparan buat wakil kita di Senayan,” kata.

Kegiatan parlemen kampus ini diakhiri dengan sesi foto bersama Anggota DPR RI Bara Hasibuan Walewangko dan sejumlah staf Sekretariat DPR RI. (*/nji)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *