megamanado.com, Manado — Kejadian memilukan terjadi di lokasi hutan Alason Ratatotok. Dimana tempat tersebut terkubur mineral emas yang menjadikannya incaran semua orang.
Beberapa hari lalu, konflik berdarah menyebabkan hilangnya nyawa Fredo Tongkotow (Edo) warga Desa Basaan, Ratatotok, Minahasa Tenggara. Edo meregang nyawa setelah sebutir peluruh bersarang tepat dikepalanya. Peluru tersebut berasal dari anggota kepolisian Polda Sulut yang diberikan mandat untuk berjaga di lokasi tambang milik WNA asal China bernama You Ho yang mempunyai tangan kanan bernama Onal Pakuku.
Lokasi tambang WNA tersebut merupakan lokasi ilegal yang keberadaannya sebelum kejadian disangka legal oleh Polda Sulut menurut Wakapolda Brigjen Pol Bahagia Dachi.
” Kami keluarkan sprint karena setahu kami tambang tersebut legal ” jelas Wakapolda Bahagia Dachi.
Aktivitas pertambangan ilegal You Ho yang selama ini berlangsung di Ratatotok seakan diberi karpet merah oleh Polda Sulut dan jajarannya sehingga pada saat kejadian berdarah sampai merenggut nyawa Edo, dia beserta komplotannya di cap sebagai pencuri karbon.
Kejadian ini menuai pro dan kontra diberbagai kalangan. Tommy Turangan ketua LSM Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) saat dimintai keterangan terkait ini, Rabu (12/3/25) mengatakan, peristiwa yang terjadi di tambag ilegal Alason Ratatotok meggambarkan keteledoran pihak Kepolisian.
” Diluar adanya upaya tindakan pencurian karbon yang akan dilakukan warga, saya lihat Polda Sulut sudah blunder, tidak teliti saat mengeluarkan SPrint penempatan pasukan untuk lahan ilegal, atau kemungkinan memang sengaja melakukanya, kami menduga memang ada aktor-aktor pihak Kepolisian yang berafiliasi atau memback-up Oknum WNA You Ho ini, “cetus Turangan.
Miris tentunya, Warga Negara asing leluasa merampok kekayaan alam Indonesia tanpa diketahui Aparat Penegak Hukum, apabila tidak terjadi konflik mungkin You Ho dan Onal Pakuku masih menjalankan Aktivitasnya dan Polda Sulut tetap bisu.
Dari kejadian ini Kapolda Sulut Irjan Pol Roycke Langie geram bukan kepalang, seluruh aktivitas pertambangan di Ratatotok di tertipkan tanpa terkecuali.
(Irv)