Kalimat Penyuntik Semangat dari AHY dan Keriangan Masyarakat Bersama E2L-HJP

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPD Demokrat Sulut Elly Engelbert Lasut atau E2L (Foto: ist)

Oleh Alexander Mellese

PARTAI Demokrat tak akan mengkhianati kemauan rakyat Sulut. Percayalah dukungan rakyat akan mengantarmu menjadi Gubernur Sulut.

Read More

Dua kalimat itu menjadi penyuntik semangat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada Elly Engelbert Lasut atau E2L di masa-masa kritis apakah ayah Hillary Brigitta Lasut (HBL) itu maju atau tidak. Masa-masa kritis karena sejumlah partai yang sebelumnya mengeluarkan rekomendasi, tiba-tiba menarik diri. Hanya tersisa Demokrat.

AHY sebagai ketua umum tentu paham dengan dinamika yang berkembang. Di sisi lain ia tahu apa yang menjadi kemauan masyarakat Sulut. Ia tahu karena beberapa kali berkunjung ke daerah Nyiur Melambai. Ia juga mendapat info akurat dari sejumlah lembaga kredibel yang memperlihatkan kecintaan masyarakat Sulut terhadap kader terbaiknya itu.

Aspirasi dan kemauan rakyat Sulut itulah yang memantapkan hati AHY menetapkan E2L menjadi calon Partai Demokrat. Putra Sulung Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini tak mau melukai hati masyarakat yang sangat menginginkan E2L bertarung dan menjadi Gubernur Sulut.

Ketika tawaran, bujukan dari partai lain datang, AHY tetap teguh dengan keputusannya. Bagi AHY, mengusung E2L sama dengan menjaga kepercayaan rakyat. Sebaliknya memberikan rekomendasi ke figur lain berarti mengabaikan suara rakyat.

AHY mengkalkulasi langkah dan keputusan yang diambilnya dengan cermat. Termasuk pula menghitung hubungan baiknya dengan partai koalisi, lebih khusus Presiden Prabowo Subianto.  Walau tak  bersama dengan  koalisi gemuk di Pilgub Sulut,  ia percaya hubungan akan tetap terjaga dengan baik. Apalagi dalam berbagai kesempatan, AHY dan SBY kerap mendampingi Prabowo.

Cara berpikir Prabowo yang selalu menempatkan rakyat di atas segalanya menjadi garansi hubungan baik tersebut akan terus terjaga. Prabowo memang punya calon sendiri. Namun, ia juga tak akan menghalangi figur lain. Terlebih sosok yang dimaksud all-out dalam pemenangannya saat Pilpres dan punya hubungan kekerabatan dengannya.

Hubungan kekerabatan itu disampaikan langsung Prabowo ke HBL. Dalam satu kesempatan, HBL diperkenalkan Mayor Teddy Wijaya sebagai peraih suara terbanyak dari Dapil Sulut. Prabowo kemudian merespon. “Oh Lasut, berarti masih saudara kita,” ucapnya.

Jadi keputusan SBY dan AHY memilih E2L pasti diterima Prabowo. Penetapan E2L tidak akan mengoyak koalisi. SBY-AHY jalan dengan figur yang diusungnya. Begitu pula Prabowo dan partainya dengan calonnya sendiri. Ketiganya tokoh demokrasi. Ketiganya ingin melakukan penguatan demokrasi, termasuk di tingkatan lokal. Dalam posisi ini, maka aspirasi rakyat di atas segalanya. Figur paling disukai rakyat itulah yang pasti terpilih.

Pilihan atau keputusan AHY menetapkan E2L saat itu memang cukup berisiko. Resikonya adalah Demokrat bisa saja menjadi penonton karena syarat ambang batas pencalonan yang tidak terpenuhi. Semua was-was, terutama pengurus dan kader Partai Demokrat serta seluruh pendukung E2L. E2L pun sudah pasrah.

Ketika sejumlah partai yang merekomendasikannya maju tiba-tiba menarik diri, E2L tahu sedang berada di ujung tanduk. Hanya tinggal Demokrat. Ia merasa sudah melakukan yang terbaik, selanjutnya biarlah takdir yang bicara.  “Kita mo bakobong jo,” ujar E2L saat saya temui di kediamannya.

Dalam kepasrahannya, Tuhan membuka jalan. Esoknya keluar keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melonggarkan persyaratan. Cukup dengan Partai Demokrat, ia sudah bisa memenuhi persyaratan minimal 10 persen.

Saat yang lain menutup jalan, Tuhan membukakan pintu lainnya. Persis seperti lagu selalu ada jalan, saat seakan tiada jalan. Lagu ini biasa dibawakan E2L di berbagai acara.

Tak ada yang menyangka akan ada putusan MK seperti itu. Keyakinan  AHY terbukti. Dukungan yang tulus masyarakat dan doa dari semua pendukung didengar Sang Khalik.

E2L akhirnya maju. Pilgub 2024 merupakan keikutsertaan yang keempat kali. Sebelumnya tiga kali ia digagalkan dalam tanda petik sebagai kontestan.

2009 ia penantang terkuat Sinyo Harry Sarundajang atau SHS. Tiket sudah diperolehnya. Ibarat pemain bola ia tinggal masuk lapangan. Eh menjelang kick-of, wasit mengatakan tiketnya tidak bisa digunakan. Ia terbelenggu dan gagal mengikuti debat serta tahapan selanjutnya.

Selanjutnya 2014 dan 2019 ia disebut-sebut sebagai lawan terberat Olly Dondokambey atau OD. Sayang kompetisi dua figur top itu tak terwujud. Alasan regulasi membuat E2L tidak bisa menjadi kontestan.

Baru Pilgub 2024 ia menjadi kontestan yang sesungguhnya. Penilaian sejumlah kalangan, E2L secara figur dan popularitas tak punya saingan di Pilkada kali ini. Hasil survei sejumlah lembaga terpercaya memperkuat penilaian tersebut. Ektabilitasnya paling tinggi, jauh di atas kompetitornya.

E2L akhirnya maju. Ia didampingi Hanny Joost Pajouw atau HJP, seorang pengusaha muda. HJP sendiri tak menduga situasi yang menguntungkan ini berpihak padanya. Kala banyak politisi yang memimpikan maju dan bisa mendampingi kandidat dengan survei tertinggi, Demokrat justru memilihnya

HJP bersujud. Mantan Nyong Sulut ini melihatnya sebagai jalan yang ditunjukkan Tuhan. Sebenarnya ia sudah tidak mau terjun di dunia politik setelah tiga kali gagal di Pilkada Kota Manado.  Ia ingin fokus di dunia bisnis. Usahanya kebetulan lagi bagus-bagusnya.

Sujud dan doanya menunjukkan jalan. HJP siap. Kepercayaan AHY dan Partai Demokrat dibalas dengan kesiapan dan respek yang tinggi. Mantan siswa teladan dan pernah mengikuti olimpiade matematika ini  bersemangat. Ia kemudian mengurus segala persyaratan yang dibutuhkan.

E2L-HJP akhirnya mendaftar di KPU Sulut. Ketika keduanya mendaftar pula, rakyat Sulut bersukacita. Nyanyian E2L dan HJP siapa yang punya, yang punya rakyat Sulut berkemundang. Nyanyian ini menggemuruh di hampir semua wilayah. Nyanyian yang menegaskan dahsyatnya dukungan masyarakat Nyiur Melambai untuk E2L-HJP. Nyanyian yang memberi pesan E2L dan HJP berkoalisi dengan rakyat. Nyanyian yang didendangkan  dengan riang-gembira.

Masyarakat betul-betul memaknai pesta demokrasi dengan hati dan riang gembira. Sesuatu yang wajar karena ini pesta rakyat. Mereka menemukan keriangan itu bersama E2L-HJP, pasangan nomor urut 2 di Pilgub Sulut.

Sesuatu yang lahir dari semangat, kecintaan atau dukungan yang tinggi dan keriangan sulit dinilai dengan apapun. Bujukan, intimidasi dan rayuan pihak lain tidak akan mempan. Bahkan kecintaan, semangat justru akan semakin besar jika mereka merasa calonnya diperlakukan tidak adil.

Tiga faktor ini menjadi kekuatan E2l-HJP. Benarlah kata AHY dukungan rakyat yang besar akan mengantar E2L-HJP meraih kemenangan. Saya tak ingin mendahului karena semua yang terjadi atas kuasa dan kehendak Tuhan, tapi jika melihat semangat, dukungan yang begitu besar dan keriangan yang terus ditunjukkan masyarakat, apa yang disampaikan AHY sepertinya akan menjadi kenyataan.

Jika itu terjadi, maka ini menjadi sesuatu yang menarik. Menarik dari sisi angka keikutsertaan E2L-HJP. Bahwa keduanya melewati jalan berliku dan baru bisa meraih amanah di keikutsertaan mereka yang keempat. Persis seperti Prabowo Subianto yang harus mengikuti empat kali Pilpres baru bisa masuk istana. Mari menunggu sambil berdoa agar pesta demokrasi berjalan damai. (Penulis adalah CEO indobrita-emmc grup)

 

 

 

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MEGA MANADO di GOOGLE NEWS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *