Suasana Rapat Dengar Pendapat Umum DPRD Bitung yang berlangsung tadi siang.
Bitung, megamanado- Politisi Partai NasDem Glen Lomban melakukan aksi walk out dari rapat dengar pendapat umum (RDPU) yang digelar DPRD Bitung. RDPU dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti unjuk rasa sejumlah ASN Pemkot Bitung pada pekan lalu, yang mempertanyakan realisasi hak keuangan mereka.
Aksi walk out dilakukan Glen setelah pernyataannya ditanggapi pimpinan rapat Erwin Wurangian. Tercatat ada dua kali pernyataan Glen yang dimentahkan Erwin dalam rapat yang berlangsung tadi siang.
Saat diberi kesempatan menyampaikan pendapat, Glen mulanya menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pelaksanaan RDPU. Ketua Fraksi NasDem DPRD Bitung ini punya alasan berpendapat demikian. Ia menganggap RDPU tidak akan menghasilkan solusi yang diperlukan, mengingat Walikota Maurits Mantiri selaku pucuk pimpinan Pemkot Bitung tidak hadir.
“Padahal di undangan jelas disebutkan. Undangannya ditujukan ke Pak Walikota selaku pimpinan di Pemkot Bitung. Jadi kalau yang hadir cuma Pak Sekda, pasti hasilnya mengambang,” tutur politisi milenial tersebut.
Glen menilai kehadiran Sekretaris Daerah Bitung Rudy Theno dan sejumlah kepala perangkat daerah tidak efektif. Penjelasan terhadap permasalahan para ASN yang jadi subyek pembahasan tidak akan akurat. Pasalnya, yang hadir dalam RDPU bukan pengambil kebijakan tertinggi.
“Yang disampaikan Pak Sekda hanya kata-kata manis dan normatif. Pasti tidak akan mampu menjawab apa yang dibutuhkan para ASN. Kalaupun bisa, itu bukan kapasitasnya. Makanya saya harap RDPU dijadwalkan kembali dan Walikota serta Wakil Walikota harus hadir,” tandasnya.
Erwin selaku pimpinan rapat langsung menanggapi itu. Ia menyatakan dukungan terhadap pernyataan tersebut, namun meminta Glen bersikap realistis dalam menyikapi situasi yang ada. Pasalnya, sepanjang pengetahuan dia belum pernah ada Walikota yang hadir dalam RDPU yang digelar DPRD Bitung.
“Usulan yang bagus dari Pak Glen Lomban. Tapi perlu disampaikan, semenjak saya menjadi anggota DPRD dari tahun 2014 sampai sekarang, belum pernah ada Walikota Bitung yang hadir dalam RDPU. Ada tiga Walikota yang menjabat selama saya menjadi anggota DPRD, dan tidak satupun yang hadir di RDPU. Dari almarhum Pak Hanny Sondakh, kemudian Pak Max Lomban dan sekarang Pak Maurits Mantiri, belum pernah ada yang datang,” paparnya.
Tanggapan Erwin ini sontak mengundang keriuhan segenap yang hadir di RDPU. Pasalnya, tanggapan itu justru menyudutkan Glen mengingat ayahnya Max Lomban pernah menjabat sebagai Walikota Bitung, dan tidak pernah hadir dalam RDPU. Contohnya ketika pembahasan RDPU tentang permasalahan lahan Stadion Duasudara pada 2020 silam, yang tak pernah dihadiri Max Lomban selaku Walikota di periode itu.
Glen sendiri langsung bereaksi setelah Erwin menyampaikan tanggapan. Ia meralat pernyataannya terkait kehadiran Walikota dalam RDPU. Ia mengaku bisa memahami situasi itu. Setelahnya, Glen justru mempertanyakan Wakil Walikota Hengky Honandar yang dianggapnya tidak diberi peran di Pemkot Bitung.
“Contohnya rapat paripurna kemarin. Pak Walikota tidak bisa hadir karena berhalangan, tapi yang hadir hanya Pak Sekda dan bukannya Pak Wakil Walikota. Katanya waktu itu Pak Wakil Walikota juga ada tugas, tapi setelah saya cek ternyata beliau hanya di rumah saja. Bagaimana menjelaskan itu?,” tukasnya menyoroti.
Pernyataan Glen ini pun langsung direspons Erwin. Ia meminta Glen mencari informasi yang lebih valid sebelum menyatakan pendapat. Alasannya, Erwin mengaku sudah mengonfirmasi hal itu langsung ke Wakil Walikota, dan jawaban yang diterimanya berbeda dengan pernyataan Glen.
“Saran saya kita jangan suudzon. Cari tahu dulu dengan benar supaya jelas. Saya sudah cek ke Pak Wakil Walikota dan beliau menyatakan beliau sendiri yang tidak mau hadir. Beliau beralasan untuk paripurna pengambilan keputusan harus Pak Walikota yang hadir, sehingga beliau tidak mau mewakili. Tapi karena Pak Walikota memang tidak bisa hadir, makanya kemarin yang hadir Pak Sekda. Begitu ceritanya,” terang Erwin.
Nah, setelah mendengar penyampaian di atas, Glen terlihat berdiri dari tempat duduknya dan melakukan aksi walk out. Ia tak menyampaikan alasannya meninggalkan rapat, malah pergi menyalami para ASN peserta demo sebelum ke luar dari ruangan.
Erwin yang ditanyai perihal di atas usai pelaksanaan RDPU hanya tersenyum. Ia menyebut tidak punya interest tertentu selama memimpin rapat dimaksud. Ia menganggap tanggapannya terhadap pernyataan para anggota DPRD hanya berniat meluruskan.
“Saya dalam posisi netral, tidak punya kepentingan apa-apa. Saya hanya menjaga lalu lintas rapat berjalan lancar dan tidak melebar, sehingga rapat tadi bisa menghasilkan solusi yang diperlukan. Lagipula semua yang saya sampaikan sifatnya fakta, bukan mengada-ada,” ujar Ketua Komisi II DPRD Bitung ini.(bds)