Manado, megamanado-Gerak cepat diperlihatkan Pengurus Daerah Kolektif (PDK) Koperasi Serbaguna Gotong Royong (1957) Kota Manado dalam mengkonsolidasikan oganisasi dan menjabarkan program sampai tingkat kecamatan dan kelurahan. Setelah dilantik Senin (13/5/2024) lalu, kepengurusan yang dipimpin kuartet Octavianus Hardy Paparang, Zeth Natan, Jun Kaligis dan Rinny Walandouw itu langsung menggelar rapat secara marathon.
Rapat membahas persiapan pelaksanaan musyawarah kecamatan atau Muscam se-Kota Manado. “Kami ingin memperkuat struktur kepengurusan sampai tingkat kecamatan. Musyawarah untuk memilih pengurus di sebelas kecamatan se-Kota Manado ini kami targetkan selesai pertengahan Juni,” kata Ketua PDK Kosgoro 1957 Kota Manado, Octavianus Paparang kepada wartawan Sabtu (18/5/2024).
Gerak cepat dan taktis Octavianus Paparang Cs ini sesuai dengan harapan Ketua Umum PDK Kosgoro 1957 Sulut, Jilly Philips Makaraung (JPM). Pengusaha sukses itu ingin PDK Kosgoro Manado berkontribusi secara nyata dalam pembangunan di semua wilayah.
“Pak Ketua JPM berharap talenta-talenta lokal dengan ide dan semangat yang inovatif boleh tumbuh serta berkembang menghasilkan terobosan kemajuan di segala bidang. Melalui Muscam itu PDK Kosgoro Manado ingin menemukan talenta-talenda yang satu visi dan misi membesarkan organisasi dan membangun Manado,” ujar Sekretaris PDK 1957 Kota Manado, Jun Kaligis.
Sesuai rapat, Muscam pekan ini akan digelar di tiga kecamatan. “Muscam pertama akan dilaksanakan di Kecamatan Singkil (Selasa), Tuminting (Kamis) dan Wanea (Sabtu). Minggu depan kita akan lanjutkan dengan tiga kecamatan lainnya sampai tuntas,” ujar Zeth Natan, Ketua OKK PDK Kosgoro 1957 Kota Manad yang dibenarkan Yoshep Manahampi, pengurus lainnya.
Perhelatan memilih pengurus di tingkat kecamatan rupanya sudah ditunggu masyarakat. Keberadaan JPM dan Rasky Mokodompit sebagai Ketua dan Sekretaris PDK Kosgoro Sulut menjadi daya tarik.
“JPM pemimpin yang baik dan visioner. Gebrakan dan program organisasinya sampai tingkat kecamatan dan kelurahan dinanti banyak kalangan,” kata Adri Muthalid, pengamat politik Sulut. (*/nji)