
Momentum kebersamaan yang tercipta itu , Rinny Tamuntuan mengajak seluruh umat muslimin yang ada di masyarakat kampung Talawid untuk terus bersilahturahmi satu dengan lainya.
“Dalam suasana sukacita seperti ini, kata kunci yang perlu dicermati dan dihayati adalah silaturahim artinya menyambungkan hubungan kasih sayang antara sesama, mencairkan kebekuan hati, membuka diri untuk saling menerima dan memberi maaf atas salah dan hilaf selama ini,” ucap Tamuntuan.
Makna halal bi halal dan lebaran ketupat ini lanjutnya, harus menjadi sebuah refleksi dan aktualisasi melalui pola hidup jamaah dalam kehidupan sehari-hari, seperti nilai-nilai kejujuran, kedisplinan, keiklasan, kesabaran, keuletan, dan kebersamaan serta keharmonisan hidup.
“Menjadi kewajiban sebagai umat muslim untuk memaknai momentum halal bihalal dan lebaran ketupat, untuk manikatkan nilai kejujuran, disiplin, ikhlas, dan kesabaran di kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Wanita pertama pimpin Sangihe ini juga mengajak pemerintah dan masyarakat untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing, memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, memaafkan orang lain, dan menabur kasih sayang kepada sesama.
“Sebagai pemerintah kampung, di hari spesial ini lakukan tugas dengan sungguh sungguh untuk melayani masyarakat, berikan pelayanan yang prima sesuai tugas dan fungsi masing-masing,dan sebagai masyarakat dukung setiap program pemerintah kampung juga pemerintah daerah, mari kita sama-sama bangun Sangihe untuk lebih baik dan lebih maju,” kunci Tamuntuan. (e’Q)