MANADO,megamanado – Muhammadiyah sudah berdiri lebih dari satu abad. Kehadirannya adalah bentuk gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, pemurnian akidah dari jurang kejumudan, serta segenap usaha menolong umat dari ketertinggalan.
Ketika mula dirintis pada 1912, Muhammadiyah bertujuan membangkitkan kesadaran umat Islam dari ketertinggalan. Pada waktu itu umat muslim sudah jauh tertinggal dalam kemajuan ilmu pengetahuan, ekonomi, kesehatan dan kehidupan sosial. KH. Ahmad Dahlan telah merumuskan dengan tepat model “perlawanan” Muhammadiyah yakni dengan membuka akses pendidikan, kesehatan dan layanan sosial.
Sulawesi Utara sendiri sudah berdiri sejumlah Sekolah Muhamadiyah.
Salah satunya SD Muhammadiyah 3 di Jl. Kaliprogo, Kombos Barat, Kec. Singkil, Kota Manado Prov. Sulawesi Utara. Kepala SD Muhammadiyah 3 Manado Sarton Tanua, SPd menggambarkan, selama 18 tahun lebih dia memimpin sekolah ini banyak pemikir dan cendikiawan berhasil dididik.
Artinya, sumbangsih Muhamadiyah untuk bangsa indonesia sudah sangat besar bahkan beberapa bulan kedepan akan kembali meluluskan beberapa peserta didik ke jenjang pendidikan menengah pertama.
“Bukan tidak mungkin beberapa dari mereka menjadi pemimpin bangsa di masa depan,” katanya.
Ia juga menyerukan, sekolah Muhammadiyah harus berada di depan dan menjadi pioner bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Dijelaskan, saat ini pemerintah telah menggulirkan kebijakan merdeka belajar untuk semua sekolah di Indonesia, baik untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) maupun non SDM.
“Visi harus ditangkap dan diejawantahkan untuk Indonesia emas 2045,” pungkasnya. (cie)