PDI Perjuangan Bitung Kampanye Perdana, Maurits Mantiri: Rakyat Itu Bukan Soal Duit, Tapi Program

Ketua DPC PDI Perjuangan Bitung, Maurits Mantiri, menyampaikan orasi politiknya di kampanye perdana partai tersebut di Kecamatan Maesa.

 

Read More

Bitung, megamanado- DPC PDI Perjuangan Bitung menggelar kampanye perdana dalam rangka perhelatan Pemilu 2024. Dalam kesempatan itu, Ketua DPC Maurits Mantiri memberikan semangat sekaligus wejangan kepada seluruh caleg yang maju bertarung.

 

Kampanye berlangsung tadi siang di Lapangan Inkoasku, Kelurahan Bitung Barat Satu, Kecamatan Maesa. Ini adalah kampanye tatap muka terbatas untuk Dapil Bitung I yang membawahi wilayah Kecamatan Maesa. Karenanya, pada kesempatan itu yang diizinkan berorasi hanya para caleg di dapil tersebut.

 

Maurits menjadi orang terakhir yang menyampaikan orasi politiknya di kampanye itu. Ada banyak hal yang ia ungkapan selama berorasi. Mulai dari ketentuan yang berlaku di PDI Perjuangan, capaian kinerja pemerintahan di tingkat pusat, provinsi dan daerah, hingga mensosialisasikan calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusung partainya, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

 

Khusus kepada 30 caleg DPRD Bitung yang tengah berebut simpati rakyat, ia memberikan motivasi dan menyemangati mereka. Ia mendorong mereka rajin turun ke masyarakat agar mengetahui dengan pasti apa yang menjadi keinginan publik. Menurutnya, hal itu wajib karena menjadi kunci utama mengambil hati rakyat.

 

“Harus rajin datangi rakyat. Naik-turun rumah untuk sosialisasi sekaligus mendengarkan aspirasi mereka,” pintanya.

 

Maurits meminta seluruh caleg PDI Perjuangan tak hanya mengandalkan kemampuan finansial untuk memperoleh dukungan. Sebisa mungkin praktik money politics dihindari dan lebih mengedepankan kampanye yang edukatif. Masyarakat pinta dia, harus diberikan pendidikan politik perihal cara kerja anggota Dewan dan program kerja yang ingin dijalankan.

 

 

“Menjadi anggota Dewan itu harus punya kapasitas dan kemampuan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Harus ada rencana program yang akan dikerjakan ketika nanti terpilih sebagai anggota Dewan. Sebab urusan dengan rakyat bukan soal duit, tapi soal program kerja,” tuturnya.

 

Maurits yang juga Walikota Bitung memberikan contoh pengalamannya sebagai kepala daerah. Ia menyentil salah satu program andalannya di Pemkot Bitung, yakni 1.000 Titik WiFi. Ia mengakui ada pihak yang tidak suka dan kerap mengkritik realisasi program dimaksud, namun pada kenyataannya pihak tersebut turut menikmati program itu.

 

“Ada pihak yang hampir selalu mengkritik program 1.000 Titik WiFi. Mereka menganggap program itu sulit direalisasikan dan manfaatnya kurang. Ternyata dalam satu kesempatan mereka yang justru menikmati program itu. Kebetulan waktu itu ada yang habis kuota dan meminta password sambungan WiFi. Nah, ini kan jadi contoh. Kalau kita punya program yang bagus, orang yang berseberangan pun pasti akan menikmati program itu. Dan pada gilirannya mereka akan mengakui bahwa program itu bermanfaat,” paparnya.

 

Kampanye perdana PDI Perjuangan di Bitung tidak dihadiri semua caleg yang bertarung. Yang hadir lengkap hanya caleg DPRD Bitung Dapil I, mengingat kampanye tersebut memang diperuntukan bagi mereka. Untuk caleg DPRD Sulawesi Utara (Sulut) Dapil Sulut II (Minahasa Utara-Bitung), yang hadir hanya lima orang, yakni Eugenie Mantiri, Fabian Kaloh, Ruslan Abdul Gani, Lilly Lengkong dan Greivance Lumoindong.

 

Adapun untuk caleg petahana DPRD Bitung hampir semua hadir. Mereka adalah Aldo Nova Ratungalo, Geraldi Mantiri, Meidy Tuwo, Vivy Ganap, Benno Mamentu, Maikel Walewangko, dan dua pendatang baru dari partai lain, Nabsar Badoa dan Ahmad Syafrudin Ila. Yang tak hanya Rafika Papente dan Habriyanto Achmad.(bds)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MEGA MANADO di GOOGLE NEWS

Related posts