Bitung, megamanado- Generasi milenial dan generasi Z berpotensi menjadi penentu kemenangan dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang. Rio Dondokambey selaku politisi muda di Sulawesi Utara (Sulut) mengakui hal tersebut.
“Sangat menentukan. Sebab jumlahnya 56,45 persen dari total jumlah pemilih. Itu artinya pemilih muda menjadi pemilih mayoritas dalam Pemilu 2024 nanti,” tutur Rio.
Rio menyampaikan hal itu saat memberikan arahan dalam Rapat Konsolidasi dan Sosialisasi DPC PDI Perjuangan Bitung, Senin (20/11/2023) di Riverside Adventure Camp, Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari. Rio memberikan arahan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Sulut.
Putra sulung Gubernur Sulut Olly Dondokambey ini awalnya mengungkap fakta dalam Pemilu 2024 mendatang. Ada dua fakta yang ia kemukakan pada kesempatan itu. Fakta pertama seperti yang disebutkan di atas, yakni dominannya jumlah pemilih muda, dan fakta kedua adalah penggunaan media sosial yang masif dalam mencari dukungan.
“Ini untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pemilu di Indonesia, bahwa jumlah pemilih muda menjadi pemilih mayoritas. Pemilih muda ini terdiri dari generasi milenial yang lahir tahun 1980 sampai 1994, dan generasi Z pemilih yang lahir tahun 1995 hingga tahun 2000an ke atas,” ungkapnya.
Jumlahnya yang lebih dari separuh total jumlah pemilih membuat pemilih muda punya daya tarik tersendiri. Siapa yang bisa mengundang simpati kalangan tersebut diprediksi akan meraup keuntungan elektoral.
“Dan ini semakin lengkap karena berkaitan dengan fakta kedua, yaitu penggunaan media sosial sebagai sarana kampanye mencari dukungan. Kita tahu bersama, di samping generasi yang lebih tua, pengguna media sosial mayoritas adalah anak muda yang tergolong generasi milenial dan generasi Z. Jadi ini sangat berkaitan. Dua fakta ini berkaitan erat dan saling mendukung,” paparnya.
Rio pun meminta dua fakta di atas diperhatikan dengan cermat oleh kader PDI Perjuangan di Bitung. Dalam rangka pemenangan Pemilu 2024, baik itu pilpres dan pilcaleg, wajib memperhitungkan peran-serta pemilih muda.
“Kita harus menjangkau, mendekati dan berbaur dengan pemilih muda. Dan salah satu caranya adalah melalui penggunaan media sosial. Mari kita kampanyekan Pak Ganjar Pranowo dan Mahfud Md sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden, dan juga caleg-caleg kita yang maju di dapil masing-masing. Kampanyekan itu semua dengan cara-cara yang kreatif,” pinta Rio yang juga caleg PDI Perjuangan Dapil Sulut untuk DPR RI.
Hal senada disampaikan Ketua DPC PDI Perjuangan Bitung Maurits Mantiri. Terutama soal penggunaan media sosial, ia mengingatkan seluruh kader agar mengedepankan hal positif dan menjauhi kampanye hitam serta hoax.
“Menggunakan media sosial harus bijak dan memahami dengan benar. Dan yang paling penting jangan sampai terpancing. Kalau ada yang posting hal negatif tentang kita, respons saja dengan bijak. Bahkan kalau perlu diabaikan saja. Kita fokus saja kampanye positif tentang calon-calon kita. Kita fokus saja sebarkan hal-hal positif untuk menarik simpati masyarakat,” katanya.
Rapat Konsolidasi dan Sosialisasi DPC PDI Perjuangan Bitung diikuti 2.000 lebih kader. Mereka yang hadir terdiri dari pengurus DPC, PAC, Ranting hingga Anak Ranting. Selain itu, pengurus organisasi sayap partai juga diundang dalam rapat tersebut.
Dalam kesempatan itu 34 caleg yang hadir, terdiri dari 30 caleg DPRD Bitung, tiga caleg DPRD Sulut dan satu caleg DPR RI, didoakan oleh Pdt Meyke Kawet-Maleke. Mereka didoakan agar sukses dalam upayanya mengikuti kontestasi pemilu.
Selain itu, rapat dimaksud juga diisi dengan pemberian materi oleh Bawaslu Bitung terkait tahapan Pemilu 2024, khususnya tahapan kampanye yang sudah di depan mata. Materi dibawakan oleh Iten Kojongian selaku salah satu pimpinan Bawaslu Bitung.(bds)