MANADO,megamanado – Wacana membentuk generasi muda yang melek sains, literatif-numeratif dan berkarakter di era global ini perlu diwadahi dengan pengembangan kerangka pedagogis yang memerdekakan, relevan dan berkesinambungan.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Mapanget, Revlie Saerang SPd, menjelaskan, dengan dilandasi keyakinan epistemologis bahwasanya proses pendidikan merupakan fenomena pembentukan manusia seutuhnya sesuai dengan kodratnya, maka diperlukan upaya konstruktif yang mengarah pada pencapaian tujuan itu. Karena itu dia terus mendorong agar seluruh teman-teman guru menggunakan kurikulum merdeka.
“Esensi dari kurikulum merdeka adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan menghasilkan generasi masa depan yang kuat secara intelektualitas, karakter dan memiliki semangat sebagai pembelajar sepanjang hayat (life long learner). Karena itu, dalam cakupannya konten kurikulum merdeka terdiri dari kompetensi, pelaksanaan pembelajaran yang fleksibel dan karakter pelajar pancasila,” urainya. Selasa (26/09).
Lanjut, sedangkan spiritnya adalah pihak satuan pendidikan yakni guru dan peserta didik diberikan keleluasaan untuk pengembangan proses pembelajaran.
“Satuan pendidikan juga didorong dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan seperti dunia industri, perguruan tinggi, praktisi dan masyarakat untuk mewujudkan merdeka belajar, itulah yang sedang didorong oleh saya sebagai Ketua K3S,” pungkasnya. (cie)