Manado, megamanado– Berkumpul lagi, berbagi pengalaman dan memotivasi siswa-siswi yang sedang sekolah dilakukan para lulusan angkatan 1985 SMAN 1 (Smansa) Manado, Jumat (1/9/2023). Para alumn ini datang dari berbagai kota. Profesi mereka beragam, di antaranya dokter, notaris, pengacara, dosen, wirausaha,politisi, polisi dan TNI.
Di antara alumni, ada yang sudah menjadi tokoh penting, baik di Sulut maupun di level nasional. Meski begitu tak ada sekat di antara mereka. Semua membaur merasakan kebahagian. Mereka terlihat kompak.
Maka kesempatan langka itu dimanfaatkan untuk saling melepas rindu dan berbagai pengalaman. Para alumni juga memotivasi ratusan siswa agar tekun belajar dan mempertahankan citra Smansa Manado sebagai sekolah terbaik di Sulut.
“Kami alumni Smansa berkerinduan untuk terus melihat sekolah ini melahirkan generasi terbaik. Ini era kompetitif. Adik-adik harus rajin belajar dan terus meningkatkan daya saing untuk memenangi kompetisi,” kata Ketua Panitia Reuni Angkatan 1985 Smansa Manado, Brigjen TNI Frans Dicky Tamara.Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan (Karorenku) di Kantor Kementerian Pertahanan RI itu menyatakan pendidikan merupakan bekal utama meraih masa depan gemilang. “Kerja keras hari ini akan menentukan seperti apa kita ke depan,” ujar jenderal asal Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado ini.
Pesan untuk terus mengupgrade diri juga disampaikan Laksda TNI Dwika Tjahja Setiawan selaku Pembina Alumni Smansa Manado Angkatan 1985. Staf Ahli Panglima TNI ini berharap semua pelajar belajar dengan baik.
“Pelajar jangan berpikir hanya sekedar mendapatkan ijazah. Tapi belajar dengan baik, tetap rendah hati dan tingkatkan daya saing. Tekuni apa yang sedang dikerjakan agar memperoleh nilai,” imbuhnya.
Sekolah menurut jenderal bintang dua ini hanya memberikan fondasi saja. “Semua tergantung diri kita. Pendidikan di sekolah hanya permulaan. Kerja keras dan ketekunan dibutuhkan untuk mewujudkan impian,” ucapnya.
Dwika juga berharap orang tua berperan aktif dalam membentuk karakter anak dan menyiapkan masa depan gemilang. “Peran orang tua harus dikuatkan,” katanya.
Sementara Kombes Pol Marlien Tawas mengingatkan soal pentingnya disiplin. “Sejak awal disiplin diri perlu dalam belajar dan melakukan sesuatu,” ujar mantan Kapolres Tomohon dan Kabid Propam Polda Sulut ini.
Kepala Sekola Smansa Manado, Jemmy James Jermias menghaturkan terima kasih atas kehadiran para lulusan 1985 ini. “Saya bangga dengan kehadiran para alumni yang datang memotivasi adik-adik mereka di Smansa Manado. Saya atas nama pribadi dan keluarga besar Smansa Manado menghaturkan terima kasih dan doa agar para lulusan 1985 terus menuai kesuksesan,” kata Jemmy.
Reuni angkatan 1985 ini dinilai paling lengkap, kompak dan terbesar selama ini. Ada ratusan alumni yang datang menyambangi sekolah tempat menimba ilmu kurang lebih 38 tahun silam. Mereka datang dari berbagai penjuru Tanah Air.
Di antara para alumni, terdapat nama-nama seperti Laksda TNI Dwika Tjahja Setiawan, SH,MH, M.Tr Opsla, Brigjen TNI Dicky Tamara, SE,MM, Dr.Ir. Rignolda Djamaluddin, M.Sc, Arthur Pinaria, Ph.D, Ir. Franky Daniel Kuhu, S.Pd,M.Pd, Mepy Manuhutu, Jemmy Mokolensang, SH, Maudy Manoppo, SH,SpN, Kombes Pol Marlien Tawas, SH.MH, dr. Janry A. Pangemanan, Sp.JP(K), FIHA, dr. Eddy Wibowo Ambari, SP,OG, Dr. dr. Nurdjannah Jane Nioede SpKK(K), FINSDV, FAADV dan dr. Ramli Dali.
Menariknya, mereka mengawali acara reuni dengan jalan sehat bersama. Setelah itu penyerahan 200 kursi dan peralatan olahraga sebagai bentuk kepedulian kepada sekolah.
“Sebelumnya panitia reuni menyambangi Panti Jompo Mapanget Manado dan sejumlah alumni yang sedang sakit, Kami juga melakukan ziarah ke makam kepala sekolah almarhum Mneer Ferry Makalew di Mapanget dan Ketua OSIS angkatan 85 almarhum Anio Maluega di Pekuburan Maumbi,” kata Jenderal Dicky Tamara. (*/nji)