Jakarta, megamanado-Kepemimpinan Prabowo Subianto di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI diapresiasi berbagai kalangan. Prabowo juga dianggap sukses menyelamatkan uang negara kurang lebih Rp 50 triliun melalui penghematan anggaran.
Pria berdarah Banyumas dan Langowan, Minahasa itu tak mau menandatangani proyek pengadaan alat utama sistem pertahanan yang harganya sudah dinaikkan jauh melebihi harga asli.
Ia juga menerapkan manajemen kepimpinan yang tepat. Terutama penempatan pejabat dengan prinsip the right man on the right place.
Hal itu membuat semua staf, tenaga ahli dan pejabat di Kemenhan RI bekerja profesional sesuai tupoksi. Mereka berpacu menunjukkan kinerja baik. Salah satu yang menonjol dan dianggap berkinerja baik adalah Brigjen Frans Dicky Tamara.
Jenderal Dicky menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan atau Karorenku Sekretariat Jenderal Kemenhan RI. “Ia tenang dan sederhana. Tapi kinerjanya sangat baik. Ia jenderal berprestasi,” puji Mayjen Glend Kairupan, salah satu Staf Ahli Menteri Pertahanan RI.
Sejumlah staf yang berkantor di kementerian beralamat Jalan Merdeka Barat itu juga memberi pengakuan sama. “Jenderal Dicky pekerja keras dan profesional sejati. Dia juga pemimpn baik dan mengayomi bawahan,” ucap salah satu Karorenku yang tak ingin namanya dipublish.
Pengakuan tersebut menjadi bukti kesungguhan dan profesionalitas pria asal Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado itu. Ia menjawab kepercayaan atasan dengan kerja keras dan penuh tanggung jawab.
Sikap profesional itu sudah ditunjukkan Dicky sejak menjadi perwira TNI. Ia merasa bahagia ketika pengabdiannya yang tulus bisa berdampak untuk orang banyak.
Kerja keras dan sikap profesionalnya itu membuat suami Jennifer Mary Pelenkahu dan ayah dari Filipo David Tamara, S.Ked. dan Zefanya Astrid Tamara itu disayangi dan didoakan banyak orang. “Bangga punya jenderal rendah hati, sederhana dan pekerja keras seperti Pak Dicky Tamara. Kami doakan karier dan rezekinya baik serta keluarganya terus diberkati,” kata Parki Kaeng, salah satu pimpinan organisasi kemasyarakatan dari Sulut.
“Pejabat dan jenderal baik seperti Pak Dicky Tamara dibutuhkan negara ini. Doa kami selalu untuk Pak Dicky,” timpal Lufthi Indra dari Komunitas Betawi. (*/nji)
