MANADO,megamanado – Melihat guru-guru terancam kelaparan karena masih berstatus honorer. Timbul rasa iba dalam hati Selvya Ransulangi MM, Kepala SMKN 3 Manado.
Dengan segala resiko dan terancam kehilangan jabatan dia memutuskan untuk mengadakan rapat bersama orang tua untuk meminta bantuan. Jelas ini sangat berbahaya tapi apa boleh buat kalau tidak dilakukan maka beberapa guru tidak bisa memberi makan keluarga mereka.
Posisinya sangat dilema, karena mantan Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut Grace Punuh sudah mengingatkan untuk tidak memungut sumbangan dari orang tua sebab sekolah ini selalu dalam sorotan masyarakat. Meski dalam kekalutan rasa kemanusiaannya ternyata mampu mengalahkan rasa takut akan kehilangan jabatan.
“Bagi saya jabatan hanya titipan, tapi kalau saya membiarkan guru-guru mati kelaparan maka besarlah dosa saya terhadap Tuhan,” ungkapnya.
Sampailah Selvya pada putusan bahwa dia harus menggelar rapat demi menyelamatkan nasib guru-guru. Rapat digelar dan berbagai penjelasan-pertimbangan dipaparkan kepada orang tua yang hadir saat itu.
“Dari hasil rapat tercetus sumbangan orang tua untuk SMKN 3 Manado sebesar Rp 1.800.000, per tahun dan itu bisa dicicil, tapi pada dasarnya banyak orang tua yang menemui saya secara pribadi untuk meminta keringanan dan langsung saya iyakan,” ungkapnya.
Sumbangan ini lanjut, tidak dipaksa, kalau tidak mampu langsung disampaikan secara langsung dan pastinya akan diberikan keringanan. Ataupun tidak membayar sama sekali. (cie)