Bitung, megamanado- Kota Bitung kini memiliki Pusat Inovasi dan Kewirausahaan Masyarakat atau PIKM. Kehadiran fasilitas ini semakin memperkuat upaya Pemkot Bitung mewujudkan konsep kota digital.
“Iya, sekarang kita sudah punya PIKM. Tak cuma penting dalam memperkuat ekosistem digital, PIKM ini juga akan mendorong pelaku UMKM untuk terus berkarya,” ujar Walikota Bitung Maurits Mantiri, di Kampus Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen (STBM) Duasudara Bitung.
Kehadiran PIKM diresmikan Selasa (25/10/2022). Kegiatan itu dirangkaikan dengan seminar nasional bertajuk Transformasi Digital Menuju Bitung Kota Pintar. Kampus STBM Duasudara yang berada di Kelurahan Wangurer Utara, Kecamatan Madidir jadi lokasi pelaksanaan.
Hadirnya PIKM berkat kerjasama yang dijalin Pemkot Bitung dengan sejumlah pihak. Mereka adalah Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan Daerah Terluar, Billy Mambrasar, serta PT Telkom Indonesia. PT Telkom dalam kesempatan itu sekaligus memperkenalkan platform edukasi mereka bernama Pijar.
Maurits Mantiri sangat senang dengan lahirnya PIKM di Bitung. Ia yakin kehadiran fasilitas itu akan berdampak positif bagi masyarakat dan perkembangan daerah di kemudian hari.
“Banyak yang bilang konsep Bitung kota digital terlalu berlebihan, kita dianggap terlalu muluk-muluk. Tapi sekarang bisa dilihat, perlahan namun pasti konsep kota digital bisa kita wujudkan. Dan ini semua kita lakukan untuk kepentingan masyarakat,” tutur Maurits.
Kehadiran PIKM kata Maurits, akan membuat ekosistem digital di Bitung makin lengkap. Fasilitas ini akan mendorong pelaku UMKM meningkatkan produktivitas serta kapabilitas mereka sebagai entrepreneur.
“Pada gilirannya akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Dan bukan cuma itu saja, sektor-sektor yang lain juga akan ikut merasakan manfaatnya. Contohnya pendidikan dan kesehatan, kita akan kembangkan agar bisa terkoneksi dengan PIKM ini,” paparnya.
Billy Mambrasar dalam keterangannya menyatakan hal serupa. Staf Khusus Presiden asal Papua ini menjamin PIKM akan membawa kebaikan bagi banyak pihak. Ia mencontohkan pengalamannya di Papua.
“Di Papua sudah ada. Dan di sana PIKM berhasil melahirkan 4.700 UMKM baru dalam waktu tidak terlalu lama. Jadi memang manfaat PIKM ini sangat terasa, baik bagi masyarakat secara umum maupun bagi pelaku usaha,” katanya.
Lebih lanjut, Billy bersama Head Of Education Ecosystem PT Telkom Indonesia, Sri Safitri, menjelaskan alasan pembentukan PIKM di Bitung. Menurut mereka, Bitung dipilih karena alasan strategis dan pemerataan layanan.
“Karena Bitung masuk kategori salah satu daerah terluar di Indonesia. Daerah seperti ini tentu butuh perhatian guna pemerataan pelayanan. Tapi selain itu ada alasan yang tidak kalah penting. Sulawesi Utara yang di dalamnya ada Bitung merupakan second gateway international (pintu gerbang komunikasi internasional kedua,red) di Indonesia. Dengan status ini tentu kualitas internet di sini harus lebih baik dari daerah lain. Jalur internet di sini tidak lagi melalui wilayah lain untuk terkoneksi ke pusatnya di Amerika Serikat, melainkan bisa langsung. Nah, karena itulah kita menganggap PIKM layak dibentuk di sini,” terang Billy yang diamini Safitri.
Dalam kesempatan itu, Safitri yang didampingi General Manager PT Telkom Indonesia Wilayah Sulawesi Utara dan Maluku Utara, Sri Widodo, ikut menyampaikan kabar gembira bagi masyarakat Bitung. Keduanya menyatakan kesiapan untuk mendukung konsep Bitung kota digital.
“Kami lihat Bitung ini punya potensi yang bagus. Apalagi kami dengar Pak Walikota punya konsep di bidang digitalisasi, sehingga kami tertarik untuk memberikan support. Kami siap mendukung realisasi konsep Bitung kota digital untuk menuju ke smart city. Salah satu bentuk dukungannya adalah kerjasama dalam pemanfaatan aplikasi untuk kegiatan pemerintahan maupun sosial kemasyarakatan,” tandas keduanya.
Selain kalangan mahasiswa dan jajaran Pemkot Bitung, turut hadir dalam kegiatan di atas Djufri Adrian selaku Chief Executive Officer Pijar, serta Ketua STBM Duasudara Bitung Alfred Salindeho. Selain mereka, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Nizam, juga ikut hadir meski secara virtual.(bds)