Bitung, megamanado- Peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-32 Kota Bitung ditandai dengan pemecahan rekor. Kali ini rekor baru yang dicatat adalah peserta terbanyak pemukulan tetengkoren.
Kegiatan pemecahan rekor tersebut berlangsung Senin (10/10/2022). Berbagai elemen masyarakat secara serentak melaksanakan pemukulan tetengkoren di seantero wilayah Bitung. Mulai dari ASN, politisi, pelajar, hingga masyarakat umum terlibat di dalamnya.
Tetengkoren yang dalam Bahasa Indonesia disebut kentungan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Bitung. Akan halnya daerah lain di Indonesia, alat bunyi dari bambu itu kerap dipakai sebagai alat komunikasi serta penanda adanya suatu peristiwa.
Total peserta yang ambil bagian dalam pemecahan rekor itu kurang lebih 32 ribu orang. Jumlah tersebut sengaja dipilih karena menyesuaikan dengan HUT daerah yang ke-32. Alhasil, usai kegiatan perwakilan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) langsung mencatat pencapaian dimaksud.
Pemecahan rekor MURi pukul tetengkoren dipusatkan di Lapangan Upacara Kantor Walikota Bitung. Di tempat itu kegiatan tersebut dipandu langsung oleh Walikota Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar. Selain mereka, turut ambil bagian pula Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Bitung.
Awan Rahargo selaku Direktur Pemasaran MURI langsung menyerahkan piagam penghargaan atas pemecahan rekor tersebut. Piagam itu mencantumkan nomor rekor peserta terbanyak pemukulan tetengkoren, yakni 10601. Ia pun memberi ucapan selamat kepada semua yang terlibat.
“Banyak selamat kepada pemerintah dan masyarakat Kota Bitung atas rekor baru yang diciptakan. Kami percaya ini bukan sekedar kegiatan bersifat seremonial saja, tapi pada gilirannya akan membawa dampak positif bagi Kota Bitung,” tutur Awan usai menyerahkan piagam penghargaan.
Terkait pemecahan rekor tersebut Maurits memberikan keterangannya. Ia menyatakan kegiatan itu bukan sekedar gagah-gagahan dalam rangka peringatan HUT daerah.
“Sebenarnya pemecahan rekor bukan tujuan utama kami. Ada hal yang lebih penting dari sekedar rekor itu, yakni kami ingin melestarikan warisan budaya yang ditinggalkan para pendahulu kita. Itu tujuan utamanya,” terang Maurits.
Ia menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai warisan budaya serta sejarah yang ditinggalkan para leluhur. Hal itu penting sebagai bentuk penghormatan kepada generasi terdahulu lengkap dengan jasa yang mereka tinggalkan.
“Apalagi Bitung ini kota multi dimensi dan multi etnis. Banyak suku dan golongan yang tinggal di sini dan menciptakan keberagaman. Untuk itulah warisan budaya para leluhur yang perlu dilestarikan demi generasi yang akan datang,” tuturnya.
Sebelumnya, masih dalam rangkaian peringatan HUT daerah yang ke-32, pekan lalu Pemkot Bitung juga menorehkan rekor baru. Rekor tersebut bahkan berskala lebih besar karena tercatat dalam Asia Book of Record.
Rekor itu adalah the most grilled skipjack atau kegiatan bakar ikan cakalang terbanyak sekaligus peserta terbanyak pula. Dengan demikian, hanya selang sepekan Bitung berhasil menorehkan dua rekor dalam rangka merayakan HUT daerah. Pemecahan dua rekor itu juga jadi bagian dari sub events Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2022.(bds)