Tumpaan, megaanado.com-Jika tak ada aral melintang, Jembatan Sosongian di Tumpaan, Minahasa Selatan (Minsel) bisa difungsikan untuk empat jalur di akhir tahun 2022. Kabar ini tentu menjadi kegembiraan bagi masyarakat, terutama yang bagi warga yang sering melewati jembatan di perbatasan Tumpaan dan Amurang ini.
“Proyek revitalisasi Jembatan Sosongian di Tumpaan, Minsel sedang dikerjakan. Jembatan ini diperlebar menjadi 15 meter supaya tidak terjadi lagi penyempitan di dua sisi. Ruas jalan tersebut memiliki empat jalur,” kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XV Sulut, Hendro Satrio Muhammad Kamaludin saat dihubungi Senin (15/8/2022).
Ia menargetkan proyek berbanderol Rp18 miliar tersebut selesai akhir tahun 2022. Birokrat asal Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ini mengawasi langsung pengerjaan proyek ini. “Kita upayakan selesai tepat waktu. Keberadaan jembatan ini penting dalam memudahkan akses masyarakat,” ujarnya.
Upaya BPJN Sulut mempercepat pembangunan Jembatan Sosongian ini mendapat apresiasi dari aktivis nasional, Noldy Pratasis. Ketua Umum DPP PAMI Perjuangan itu menilai BPJN telah mengejawantahkan semangat nawacita membangun dari pinggiran.
“Saya orang Minsel, tentu senang dengan perhatian pemerintah pusat melalui revitalisasi Jembatan Sosongian. Pelebaran jembatan ini memang sudah lama diharapkan harga, sudah diusulkan Pemkab Minsel dan sebelumnya juga sudah saya suarakan di Kementerian PUPR,” ujar aktivis yang kini menjadi pengusaha mapan di Jakarta ini.
Noldy berharap upaya baik BPJN Sulut tersebut dibarengi dengan kesungguhan kontraktor atau pelaksana proyek. “Anggarannya cukup besar. Saya minta kontraktor mengedepankan kualitas mengingat beberapa wilayah rawan terjadi bencana alam. Jembatan Bouelvard di Amurang menjadi pelajaran berharga bagi kita,” imbuhnya.
Ia percaya BPJN di bawah pimpinan Hendro Satrio melakukan pengawasan pengerjaan secara kontinyu sehingga proyek ini selesai tepat waktu dengan kualitas baik. “Mudah-mudahan selesai akhir tahun 2022,” ucap Noldy. (*/alc)