Manado, megamanado.com- Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulut) menggenjot pembangunan infrastruktur di daerah Nyiur Melambai. Pembangunan infrastruktur digenjot menurut Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio Muhammad Kamaludin dalam upaya mendorong sektor pariwisata dan pertumbuhan ekonomi di provinsi paling utara di Pulau Sulawesi itu.
“Selain itu, pembangunan infrastruktur akan menumbuhkan daya saing agar dapat berkompetisi dengan daerah, bahkan negara lain. Kita bersama-sama mewujudkan Sulut Hebat dan Indonesia Hebat,” kata Hendro saat dihubungi Senin, ( 8/8/2022).
Birokrat low profile itu kemudian merinci sejumlah proyek fisik yang sudah dan sedang dikerjakan BPJN Sulut. “Peningkatan jalan akses menuju Pantai Pulisan sepanjang 2,8 kilometer sudah kita tangani. Selain itu pelebaran Jalan Girian-Likupang sepanjang 5,6 kilomoter dan preservasi jalan lingkar Kairagi-Airmadidi-Kauditan-Bitung sepanjang 74,43 kilometer telah dikerjakan,” katanya.
BPJN juga sudah mengerjakan pembangunan jalan lingkar luar Manado Outer Ring Road (MORR III) tahap satu sepanjang 1,5 kilometer di tahun 2021, dilanjutkan dengan MORR III tahap dua juga dengan panjang bentangan jalan yang sama. “Tahun depan kita mengusulkan kelanjutan pembangunan MORR III tahap tiga sepanjang 1,9 kilometer,” katanya.
Menurut Hendro, pembangunan MORR III ini akan terkoneksi dengan MORR I dan MORR II yang sudah dibangun sebelumnya. “Jalan lingkar luar Manado ini terkoneksi dengan ruas jalan menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang,” ucapnya.
BPJN Sulut juga sedang merampungkan pembangunan Jembatan Boulevard II. Jika tak ada aral melintang proyek berbandrol Rp99,2 itu akan selesai akhir Agustus 2022.
“Akses transportasi dan mobilitas warga di bagian utara Manado akan lebih mudah setelah jembatan rampung. Jembatan Boulevard II juga akan menjadi jalan alternatif menuju Bandara Sam Ratulangi,” kata birokrat asal Semarang, Jawa Tengah ini.
Tak hanya di Manado, BPJN pun sedang melaksanakan pembangunan Jembatan Sosongian di Tumpaan, Minahasa Selatan (Minsel). Jembatan Sosongian akan diperlebar menjadi 15 meter sehingga empat jalur bisa difungsikan.
Sementara di Nusa Utara, BPJN menghadirkan proyek preservasi jalan Kepulauan Sangihe 181, 42 kilometer, jalan Esang-Rainis sepanjang 23,4 kilometer dan jalan Rainis-Melonguane, lingkar Pulau Miangasserta lingkar Pulau Kakorotan 63,82 kilometer.
“Saya dan tim juga sudah melakukan peninjauan untuk rencana pembangunan lanjutan jalan lingkar utara yang diusulkan Pemkab Kepulauan Sitaro,” ujar Hendro.
Masih ada juga pekerjaan pemeliharaan jalan lintas tengah Pulau Sulawesi dan pengembangan kawasan perkotaan Manado. Sejumlah proyek fisik tersebut membuat Hendro dan stafnya sering turun ke jalan untuk meninjau langsung pengerjaannya agar berjalan sesuai rencana atau tahapan.
Bahkan ia tetap memehatikan proyek yang sudah beroperasi seperti Jalan Tol Manado-Bitung. Pun ia sudah menyiapkan agenda untuk pelaksanaan proyek fisik yang akan dijalankan tahun 2023. Beberapa usulan dari pemerintah daerah yang ada di Sulut juga ditindaklanjuti dan direspon baik Hendro bersama jajarannya dengan melakukan rapat atau pertemuan khusus.
“Kita bersama mengupayakan yang terbaik untuk kemajuan Sulut dan Indonesia. Saya percaya pembangunan infrastruktur akan memudahkan akses masyarakat dalam beraktivitas, mendorong tumbuhnya sektor pariwisata dan bidang lainnya sehingga ekonomi daearah bertumbuh. Pada giliriannya ini akan meningkatkan daya saing Sulut di era kompetitif,” kata Hendro lagi. (*/alx)