Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Walikota Bitung Maurits Mantiri (dua pertama dari kiri,red) menghadiri pembukaan MTQ ke-29 tingkat Provinsi Sulut. Hadir juga dalam kesempatan itu Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saa’di (ketiga dari kiri,red).(ist)
Bitung, megamanado- Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-29 tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) resmi dibuka. Pembukaan dilakukan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi, Senin (13/6/2022) malam.
MTQ tingkat provinsi ini digelar di Stadion Duasudara, Kelurahan Manembo-nembo, Kecamatan Matuari, Bitung. Para peserta iven keagamaan tersebut berasal dari 15 kabupaten dan kota di Sulut.
Nantinya, para peserta akan mengikuti sejumlah perlombaan dalam MTQ, seperti Seni Baca Al Qur’an, Qiraat, Hafalan Al Qur’an, Tafsir Al Qur’an, Fahmil, Sahril, Seni Kaligrafi Al Qur’an, serta Karya Tulis Ilmiah.
Opening ceremony hajatan dimaksud berlangsung dengan semarak. Dihadiri ribuan orang, pembukaan diwarnai dengan tarian kolosal dari pelajar madrasah se-Kota Bitung. Selain itu, Kabasaran sebagai tarian khas Sulawesi Utara untuk menjemput tamu undangan juga ikut ditampilkan.
Pembukaan dan pelaksanaan MTQ di Bitung memang kental dengan unsur keragaman dan kerukunan. Buktinya, para pemuka agama lain selain Islam ikut hadir dan terlibat aktif dalam mendukung kegiatan tersebut. Mereka dikoordinir oleh Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) Bitung.
Tak cuma itu, pelaksanaan MTQ juga dirangkaikan dengan Pameran Moderasi Umat Beragama. Pameran ini diwujudnyatakan dengan kehadiran stand bernuansa Kristiani maupun agama lainnya di kompleks Stadion Duasudara.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saa’di memuji hal itu saat menyampaikan sambutannya. Ia bahkan menyebut Sulut layak jadi laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia.
“Ini bukti nyata bahwa keragaman sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Sulut. Artinya, di daerah ini setiap kepercayaan tumbuh berdampingan dan bisa membangun harmonisasi yang baik. Karena itu saya pikir sangat pantas kalau Sulut jadi laboratorium kerukunan umat beragama,” katanya.
Zainut pun yakin pelaksanaan MTQ akan semakin memperkuat kerukunan umat beragama di Bumi Nyiur Melambai. Ia percaya hal itu pasti terjadi karena melihat sendiri bagaimana kondisi di lapangan. Untuk itu, Zainut mengucapkan selamat dan berterima kasih kepada jajaran pemerintahan di Sulut.
“Sebab ini tentunya tak lepas dari peran pemerintah membina kerukunan masyarakatnya,” ucap dia.
Olly Dondokambey langsung merespons pernyataan di atas. Saat giliran menyampaikan sambutan, ia menegaskan komitmen untuk terus merawat kebersamaan dan kerukunan umat beragama.
“Terima kasih Pak Wamen (wakil menteri,red) atas apresiasi sekaligus kehadiran di pembukaan MTQ ini. Kami di Sulut memang punya rasa saling menghargai yang tinggi dan akan terus berupaya mempertahankan hal itu. Dan konsep yang kita gunakan jelas, yaitu konsep moderasi umat beragama yang digagas Kementerian Agama,” tuturnya.
Olly lalu berbicara soal MTQ. Ia memberi pujian ke Pemkot Bitung dan panitia yang sudah melaksanakan kegiatan tersebut.
“Sangat bagus. Bitung memang pantas menjadi tuan rumah hajatan besar tingkat provinsi, bahkan kalau perlu tingkat nasional. Makanya nanti kita harus siap kalau Sulut ditunjuk menjadi tuan rumah MTQ tingkat nasional. Kami pasti akan memberikan dukungan penuh demi kesuksesan dan kelancaran acaranya,” tukas yang bersangkutan.
Usai menyampaikan sambutan, baik Olly maupun Zainut langsung membuka MTQ ke-29 tingkat Provinsi Sulut. Para Bupati dan Walikota di Bumi Nyiur Melambai ikut mendampingi keduanya. Pembukaan ditandai dengan pemukulan Tetengkoren yang dilakukan Olly dan Zainut.(sdb)