Berbanderol RP17 Miliar, Tender Proyek Rusun Seminari Xaverius Diduga Bermasalah

Ilustrasi tender proyek (Foto: ist)

Manado, megamanado.com-Proses tender proyek pembangunan rumah susun (Rusun) Seminari Xaverius Kakaskasen jadi sorotan sejumlah aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Para aktivis menduga ada kongkalingkong dalam penentuan pemenang tender proyek berbanderol Rp17 miliar lebih tersebut.

“Kami menduga seperti itu. Kecurigaan kami karena Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (P2P) Sulawesi  lebih memilih perusahaan yang memberi penawaran 21 persen. Apalagi perusahaan ini berasal dari luar Sulut,” kata Ketua Investigasi Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Sulut, Yamin Makuasang kepada wartawan di Manado, Kamis (6/1/2022).

Read More

Yamin juga merasa heran P2P Sulawesi 1 lebih memprioritaskan perusahaan dari luar ketimbang perusahaan lokal. “Pemberdayaan terhadap perusahaan atau kontraktor lokal itu penting. Selama ada perusahaan lokal yang bisa dan memberi penawaran sesuai aturan, maka instansi pelaksana proyek perlu memberi perhatian,” ujarnya.

Dari informasi yang diperoleh, pada penentuan terakhir pemenang tender untuk pembangunan rumah susun bagi para calon imam Katolik di Pineleng tersebut, ada dua perusahaan yang bersaing. Dua perusahaan itu adalah perusahaan lokal, PT Panrita dan perusahaan dari luar Sulut,  PT Relis Safindo Utama.

Proses akhir tender dilaksanakan akhir tahun 2021. Proyek dari Dirjen Cipta Karya itu akan berjalan untuk tahun anggaran 2022.

PT Panrita memberi penawaran 20 persen. Namun, P2P Sulawesi 1 lebih memilih PT Relis Safindo Utama.“Kami berharap Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Sulawesi 1 memberikan penjelasan soal proses tender ini dan mengapa memenangkan PT Relis Safindo Utama. Pasalnya dari penelusuran kami, perusahaan pemenang tender ini sempat  heboh dan ditengarai masuk daftar hitam atau blacklist” ucap Arzene dari Forum Pemantau Pembangunan Wilayah (FPPW) Sulut dan Gorontalo (SulutGo).

Sayang sampai berita ini diturunkan, pihak P2P Sulawesi 1 belum bisa dimintai keterangan. “Maaf  Kepala Balai ada tugas luar,” ujar salah satu staf di Kantor P2P Suawesi 1 Manado. (*/tim)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MEGA MANADO di GOOGLE NEWS

Related posts