Manado, megamanado.com-Pengamat politik Sulawesi Utara (Sulut) Taufik Tumbelaka mengapresiasi pemberian penghargaan dari Forum Pemantau Parlemen (FPP) untuk wakil rakyat yang sungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya di legislatif. Penganugerahan ini menurut dia bisa memotivasi para wakil rakyat dalam mengawal aspirasi masyarakat.
“Penghargaan ini juga dapat menjadi tolok ukur partai politik dalam menghasilkan kader berkualitas. Saya memandang positif program yang digagas kawan-kawan FPP,” kata Taufik saat menjadi narasumber dalam acara penganugerahan wakil rakyat terbaik 2020 dan diskusi publik bertajuk Siapa Suruh Menjadi Wakil Rakyat di Hotel Formosa Manado, Selasa (28/9/2021).

Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) itu kemudian membeber fakta belumnya maksimal kinerja wakil rakyat dalam menjalankan tugasnya di legislatif. “Di DPRD Provisi Sulut, hanya 10 persen saja menurut saya yang benar-benar bekerja dengan baik. Semoga program FPP bisa memotivasi semua wakil rakyat untuk meningkatkan kinerjanya,” ucap penasehat FPP.
Taufik juga menyebut beberapa figur dari masa ke masa yang konsisten, disiplin dan taat menjalankan tugasnya. “Misalnya dulu ada A.J Purukan, selanjutnya Jemms Tuuk dan beberapa wakil rakyat yang dinilai baik oleh masyarakat,” katanya.
Ia tak memungkiri jika pemberian penghargaan bisa menjadi pro dan kontra, pun tak akan bisa memuaskan berbagai kalangan. “Saya kira ini awal yang baik. Saya pesan agar pemberian penghargaan dilakukan secara benar, obyektif dan menggunakan variabel jelas maka saya dukung program FPP ini,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan kemungkinan godaan fulus atau uang di tahun-tahun depan dalam penetapan wakil rakyat terbaik. “Tetap jaga integritas dan nama baik agar FPP dipercaya sebagai lembaga kredibel,” imbuhnya.
Seperti diketahui, FPP menganugerahkan piagam penghargaan untuk lima wakil rakyat berkinerja baik tahun 2020. Kelima wakil rakyat itu adalah Anggota DPRD Sulut Melky J Pangemanan (PSI), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud Djekmon Amisi (Partai Berkarya), Anggota DPRD Minut Sarhan Antili (PKB), Anggota DPRD Manado Lucky Datau (PAN) dan Anggota DPRD Manado Jurani Rurubua (PSI).
Pemberian penganugerahan ini tertunda beberapa bulan karena masa pandemi. “Penundaan dapat dimaklumi karena FPP melakukan riset yang panjang di lapangan sebelum menetapkan pemenangnya,” ujar Taufik. (*/nji)