Manado, megamanado.com-Tak hanya GM Wilayah, Leo Basuki yang disebut-sebut dalam dugaan monopoli proyek di lingkup PLN Suluttengo. Ada nama lain yang ditengarai punya andil menghadirkan anak perusahaan PLN seperti PLN Tarakan untuk pengerjaan proyek-proyek yang nominalnya terbilang fantastis itu.
Sosok yang dimaksud adalah Senior Manajer Distribusi PLN Suluttenggo, Diksi Erfani Umar. Informasi yang beredar, Diksi yang membawa PLN Tarakan dan anak perusahan PLN lainnya. Anak-anak perusahaan yang dibawanya tersebut mengusai proyek-di lingkup PLN Suluttenggo.
“Kehadiran PLN Tarakan dan anak perusahaan PLN lainnya membuat kontraktor atau perusahaan lokal terpinggirkan. Sangat disayangkan karena ada perusahaan lokal berdasarkan data yang kami peroleh sudah menang tender, tapi digugurkan demi mengalihkan proyek ke anak perusahaan PLN,” Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (Ataki) Sulut, Henro Kawatak kepada wartawan di Manado,Selasa (7/9/2021).
Dugaan monopoli proyek di lingkup PLN Suluttenggo tersebut telah menjadi perbincangan berbagai kalangan. Sejumlah aktivis dan pimpinan organisasi menilai PLN Suluttenggo sudah mengangkangi kebijakan Presiden Jokowi yang menginstruksikan pemberdayaan pengusaha atau perusahaan lokal.
“Menteri BUMN Erick Thohir juga mengangkat tema pemberdayaan dan siap menertibkan anak perusahaan BUMN yang merugikan masyarakat. Monopoli di lingkup PLN Suluttenggo jelas merugikan masyarakat. Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat jelas melanggar aturan,” ujar Jelly Wisy, Sekretaris Forum Pemuda Peduli Sulut (FPPS).
Jelly berharap PLN Suluttenggo bisa menjelaskan ke publik soal dugaan monopoli proyek yang dilakukan PLN Tarakan dan anak perusahaan lainnya. “Kalau tak bersedia menerima rekan-rekan wartawan berarti ada yang ditutup-tutupi,” ucapnya.
Sebelumnya Ketua Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Manado, Iwan Moniaga menduga ada main mata antara GM Suluttenggo dengan pimpinan anak perusahaan PLN.
“Proyek dan segala kebijakan di suatu wilayah pasti atas sepengetahuan GM. Kalau kemudian kontraktor dan pengusaha lokal terpinggirkan lalu anak perusahaan PLN yang jadi prioritas, dalam benak saya itu juga atas sepengetahuan dan rekomendasi GM PLN Sulutenggo. Jadi kecurigaan besar saya ada main mata antara GM Wilayah dengan anak perusahaan seperti PLN Tarakan,” kata Iwan.
Mantan Ketua Senat FISIP Unsrat ini mengakui organisasinya menerima aduan dari sejumlah kontraktor lokal soal dugaan monopoli anak perusahaan yang ditengarai melibatkan GM PLN Suluttenggo.
“Informasi yang kami peroleh ada pemutusan pekerjaan yang sementara dilaksanakan kemudian proyek dilanjutkan oleh anak perusahaan PLN itu. Bahkan ada proses pelelangan bermasalah yang diduga sengaja dibiarkan supaya diambil alih anak perusahaan PLN itu,” ucap mantan Pengurus Pusat (PP) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.
Sebagai aktivis, Iwan dan puluhan pengurus LAMI akan terus berjuang menyuarakan ketidakadilan, termasuk di lingkup PLN Suluttenggo. “Beri kesempatan yang sama untuk kontraktor dan pengusaha lokal,” katanya.
Aktivis vokal dan salah satu orator ulang di Sulut ini bahkan mengaku tengah menyiapkan laporan untuk di bawa ke KPK dan Menteri BUMN Erick Thohir. “Kami di garda terdepan membela nasib kontraktor dan pengusaha lokal yang terabaikan. Ketidakadilan dan dugaan kongkalingkong ini perlu ditelusuri,” ujar Iwan.
Sementara sejumlah aktivis dan mahasiswa mengaku akan melakukan unjuk rasa jika praktek monopoli terus terjadi di lingkup PLN Suluttenggo. “Jangan matikan pengusaha atau kontraktor lokal. Kami akan turun ke jalan menyuarakan ketidakadilan ini,” kata Jack, salah satu aktivis buruh Sulut.
Sayang perwakilan PLN Suluttenggo sampai berita ini diturunkan tak juga bisa dikonfirmasi Upaya konfirmasi sudah dilakukan indobrita group, termasuk megamanado dengan menyambangi Kantor PLN Wilayah Suluttenggo yang terletak di bilangan Bethesda Manado.
“Maaf semua lagi sibuk kerja,” kata salah satu petugas di depan pintu masuk kantor PLN Wilayah. (*/alc)