Oleh Greinny Sambur
SULAWESI Utara (Sulut) beruntung punya Olly Dondokambey (OD). Kalimat sederhana ini disampaikan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno saat berkunjung ke daerah Nyiur Melambai awal Maret 2021 lalu. Pengusaha sukses yang pernah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menilai Sulut maju pesat berkat tangan dingin OD.
Visi dan kemampuan lobi OD menurut Sandi sungguh luar biasa. Banyak proyek yang masuk ke Sulut berkat kepiwaian Gubernur Sulut itu. Terkini adalah ditetapkannya Likupang, Minahasa Utara (Minut) sebagai satu dari lima destinasi super prioritas pariwisata dan satu dari tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.
Sandi mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk mempercepat realisasi destinasi wisata super prioritas tersebut. Itu sebabnya ia meluangkan waktu khusus menyisir Likupang. Ia didampingi OD dan sejumlah pejabat Pemprov Sulut serta Bupati Minut Joune Ganda (JG) bersama jajarannya. Ikut pula menyertai Sandi adalah puluhan pengusaha nasional.
Ia memuji OD yang jeli melihat peluang. Baginya Likupang layak menjadi daerah super prioritas karena pesona pantai dan view nan indah serta kekayaan alamnya yang luar biasa. Dengan mengandalkan Likupang, Sandi optimistis kunjungan wisatawan ke Sulut akan meningkat pesat. Tak tanggung-tanggung, ia menargetkan 500.000 wisatawan ke Sulut dalam setahun.
Saya setuju dengan Sandi. Likupang boleh terangkat, bahkan terpilih sebagai satu dari lima daerah super prioritas berkat kejelian dan kemampuan lobi seorang OD. Empat daerah lainnya adalah Borobudur, Danau Toba, Mandalika dan Labuan Bajo. Lima daerah ini diharapkan seperti Bali dalam mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Dari lima daerah super prioritas tersebut, sejujurnya Likupang yang belum tersentuh sama sekali. Jangankan di Indonesia, untuk wilayah Sulut saja, Likupang tak pernah masuk skala prioritas. Keindahan alam Likupang nyaris tak pernah terangkat. Jarang ada kunjungan pejabat Pemprov Sulut dan Pemkab Minut ke Likupang.
Likupang diabaikan. Likupang seolah tak ada artinya dibanding Bunaken dan beberapa destinasi wisata lainnya di Sulut. Pengabaian Likupang ikut pula berdampak terhadap pembangunan infrastruktur di sana dan kesejahteraan masyarakatnya.
Karena itu membandingkan Likupang dengan Danau Toba, Borobudur dengan Candi Borubudurnya yang sudah lama kesohor, Mandalika dan Labuan Bajo sungguh tak sepadan. Empat daerah ini sudah lama terangkat, potensinya dimaksimalkan dengan baik. Fasilitas wisatanya sudah lama terbangun. Wisatawan, baik lokal maupun manacanegara sudah lama wara-wiri di empat daerah tersebut.
Likupang? Seperti kata Sandi beruntung ada OD yang jeli dan kemudian gigih memperjuangkannya menjadi daerah super prioritas dan KEK. Likupang memang daerah indah yang dilupakan dan diabaikan. Yang pernah berkunjung ke sana pasti setuju jika Likupang sebagai surga wisata. Meski belum terjamah dengan baik, keindahan dan pesona tiada taranya. Keindahan itu terbentang dari Timur sampai Barat Likupang. Bahkan beberapa pulaunya menyajikan keindahan yang tak bisa ditemui di daerah lainnya.
Keindahan dan potensi yang luar biasa tersebut dipotret OD dengan baik. Jokowi yang juga sudah mengunjungi Likupang juga terpesona. Pesona dan keindahan alam Likupang ini jauh melampui Danau Toba, Borubudur, Mandalika dan Labuan Bajo. Itu sebabnya Jokowi mau menetapkan Likupang sebagai destinasi wisata super prioritas dan KEK. (Bersambung/Penulis adalah Pemimpin Redaksi Megamanado-EMMC TV)