Manado, megamanado.com – Beredarnya video dikeluarkan sejumlah ketua Pengurus Kecamatan dan Ketua Fraksi Golkar Lily Binti dari ruangan kegiatan Musyawarah Daerah ke-X (Musda) Partai Golkar Manado, Kamis (27)8)2020) lalu, mendapatkan perhatian serius dari Meikel Stif Maringka selaku ketua panitia pelaksana musda tersebut.
Meikel menjelaskan bahwa tidak benar bahwa hanya Lily Binti dan kawan-kawan lainnya yang disuruh meninggalkan ruangan.
“Selaku ketua panitia, saya harus meluruskan hal ini. Selesai pembukaan Musda, seluruh yang ada di ruangan diminta keluar karena akan dilakukan clear area. Karena untuk memasuki ruang Musda, akan dilakukan registrasi dulu. Saat pembukaan, terbuka untuk umum. Sedangkan ketua harian DPD I dan PLT ketua DPD II juga diminta keluar,” jelas Meikel.
Menurut Meikel, terkait adu pendapat sehingga menyebabkan salah satu kader Golkar terpaksa diangkat keluar ruangan, dikarenakan sejumlah orang yang mengikuti acara pembukaan Musda, tidak bersedia meninggalkan ruangan itu.
“Selain clear area untuk dilakukan registrasi peserta Musda, tim Satgas Covid saat itu datang ke lokasi Musda untuk melakukan penyemprotan desinfektan. Tapi, beberapa kader Golkar yang mengikuti pembukaan Musda, tidak mau keluar. Bahkan berteriak-teriak. Padahal ketua harian Golkar Sulut, bung James Arthur Kojongian sudah mencoba menenangkan dan meminta agar menyampaikan pendapat secara santun. Kan ada videonya juga. Jadi bisa dilihat siapa yang pertama teriak-teriak,” jelasnya.
Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Manado itu pun mengajak seluruh kader dan simpatisan partai berlambang pohon beringin untuk tetap solid dan mempererat persaudaraan.
“Apa yang terjadi saat Musda merupakan dinamika dalam ber Musda. Sudahi yang sudah lewat, mari kita bergandengan tangan untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Kota Manado. Mari Torang menangkan CEP for Sulut,” ajak Meikel.(wan)