Langowan, megamanado.com– Mega Manado Citra (MMC) News TV menggelar Focus Grup Discussion atau FGD di C Keleondey Cafe Langowan, Sabtu (13/6/2020). FGD dengan tema Langowan di Masa Pandemi dan sub tema Pembukaan Pasar Tradisional di Wilayah Langowan, Tompaso dan Kawangkoan ini juga didukung Sulut Press Club (SPC), Keleondey Community dan LRC Langowan.
“FGD ini kami gelar dalam upaya mencari masukan dan solusi untuk pencegahan coronavirus disease 2019 atau Covid-19 di Langowan. Saat ini satu warga Langowan positif covid-19. Kami dan kita semua berharap tidak ada penambahan lagi,” kata Pemimpin Redaksi Megamanado Greiny Sambur mengawali diskusi.
Empat narasumber yakni Camat Langowan Timur Jefry Maisiow, Kapolsek Langowan Timur AKP Dartha Daipaha, Kepala Pasar Langowan Yani Tulangow dan dr Linda Koloay bersama tim dari Gugus Tugas Kesehatan secara bergantian menyampaikan pendapatnya.
“Sesuai kebijakan pemerintah pusat, roda
ekonomi di pasar tradisional harus tetap berputar di masa pandemi covid-19. Itu
sebabnya Pasar Langowan tetap dibuka. Tujuan utamanya memenuhi ketersediaan
bahan pokok dan barang penting bagi masyarakat dengan harga stabil,” kata Jefry.
Dalam konteks itu menurut mantan Camat Kakas ini diperlukan inovasi dan pengelolaan pasar tradisional. Pengelolaan yang dimaksud Jefrey adalah penataan pedagang dan kehadiran pembeli dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Seperti jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun di air mengalir sehingga roda ekonomi di pasar terus berputar,” ungkapnya.
Jefry turun langsung memberikan edukasi soal
pencegahan covid-19 ke masyaraka. Ia ingin Langowan aman dari ancaman virus
yang awalnya berasal dari Wuhan, China itu.
“Warga dari luar yang masuk Langowan juga kita pantau. Juga ada 126 pelaku perjalanan yang mendapat perhatian khusus bersama tim kesehatan,” ujarnya.
Kebijakan tetap membuka pasar tradisional terbesar
di Minahasa itu juga disampaikan Yani Tulangow. “Pasar Langowan dibuka setiap
hari justru untuk menghindari penumpukan warga. Akan terjadi penumpukan pembeli
atau warga kalau hanya dibuka sekali atau dua kali dalam seminggu,” kata Yani.
Kebijakan membuka pasar setiap hari diikuti dengan penerapan social distancing dan protokol kesehatan pencegahan covid-19. “Kami wajibkan pakai masker, mencuci tangan saat masuk pasar. Kami juga memberlakukan standar kebersihan berkala menggunakan disinfektan dan membersihkan lapak atau kios pedagang. Di sisi lain, anak-anak tidak kami izinkan masuk ke pasar, “ucap Kepala Pasar Langowan ini.
Yani mengakui pihaknya punya pekerjaan esktra
dalam pengawasan warga dan pedagang di Pasar Langowan. Apalagi akses masuk
pasar bisa melalui delapan titik. Pun dengan ditutupnya dua pasar terdekat.
Tompaso dan Kawongkoan.
“Tapi kami tegas soal pemberlakuan protap kesehatan pencegahan covid-19.Warga yang tak punya kepentingan berbelanja juga tak kami izinkan,” katanya.
Agar mudah mengontrol lalu-lalang warga masuk Pasar Langowan, maka pihak kepolisian turun langsung melakukan pengawasan. “Lalu lintas masuk pasar, termasuk di tempat-tempat yang sering jadi pusat keramaian jadi perhatian kami. Kami harus tegas untuk kebaikan kita bersama,” kata Kapolsek Langowan Timur, AKP Dartha Daipaha.
Perwira menengah ini mengaku tak mungkin
menutup Pasar Langowan karena menjadi pusat ekonomi. “Dibukanya pasar
tradisional untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat. Tapi, tetap harus
mengedepankan protap kesehatan,” ucap Daipaha.
Sementara dr Linda dan tim mengimbau masyarakat Langowan untuk membiasakan diri menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga pola hidup sehat.“Tim kesehatan saya lihat sudah sangat maksimal menjalankan tugasnya. Tapi,kami juga berharap masyarakat disiplin dalam menjalankan protap kesehatan,” ujar Linda.
Dikusi yang dipandu Pemimpin Redaksi Komentar.Id, Hut Kamrin ini makin menarik karena masukan-masukan yang disampaikan sejumlah aktivis. Ketua DPD PAMI Perjuangan Maikel Pandeiroth berharap pemerintah dan petugas memerhatikan khusus pedagang atau warga dari luar Langowan. Ia juga meminta petugas ketat melakukan pengawasan di delapan titik masuk pasar dan memerhatikan jam buka serta tutup pasar.
“Jangan mengabaikan kebersihan pasar. Kebersihan pasar ini perlu terus dijaga demi kesehatan bersama,” timpal Glen Worek, salah satu aktivis pemuda Minahasa.
Sementara Demsi Iroth mengimbau tim gusus kesehatan menyampaikan pemetaan kerawanan kemungkinan terjangkitnya covid-19 secara berkala, menyampaikan indeks kesehatan secara rutin di setiap wilayah.
Demsi tak lupa mengingatkan pemerintah dan tim gugus pencegahan covid-19 untuk bekerja secara optimal. “Namun juga kami ingatkan agar tidak melupakan pekerjaan lain. Jangan sampai karena hanya tertuju pada penanganan covid-19, penyakit dan masalah lain terbaikan,” ungkap Demsi.
Di akhir diskusi Ketua Sulut Press Club, Alexander Mellese mengajak semua elemen bergandengan tangan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Semoga Langowan bisa menjadi contoh penanganan pencegahan Covid-19,” ujar Alex, sapaan akrab CEO indoBRITA dan MMC News Group ini.
Alex pun secara khusus menyampaikan alasannya mengapa memberi media yang dikelolanya memberi perhatian khusus untuk pengembangan Kota Langowan. “Langowan ini punya banyak tokoh, pengusaha dan pemikir hebat. Kotanya indah dan strategis. Pada waktunya Langowan akan menjadi kota otonom dan berkembang dengan cepat. indoBRITA.Co, Megamanado.Com, MMC News TV, Goldennews.Cod.Id, Desakita.co.id dan Mymanado yang saya kelola akan memberi porsi pemberitaan khusus untuk pengembangan Langowan,” kata mantan komentator sepakbola Seri A Italia di Indosiar TV ini. (yer)
