Langowan, MegaMANADO– Masyarakat Langowan lagi-lagi kemarin, sempat digegerkan dengan adanya informasi bahwa salah satu warga asal Desa Raringis, Kecamatan Langowan Barat terpapar Covid-19 (Virus Cprona).
Setelah mendapat informasi tersebut, Pemerintah Desa Raringis langsung melakukan peninjauan kepada keluarga pasien bersama dengan Polsek Langowan Barat dan juga pemerintah Kecamatan Langowan Barat.
Menurut pemerintah dan satgas Covid-19, kemarin telah dilakukan rapid test kepada keluarga yang kontak erat dengan pasien dan ada 5 anggota keluarga yang sementara diisolasi.
“Saat ini, rapid test telah dilakukan kepada orang-orang yang dekat dengan pasien yaitu keluarganya. Ada 5 anggota keluarga dari pasien yang sementara diisolasi,” terang Rizky Rorong, salah satu warga yang juga satgas Covid-19.
Hukum tua desa Raringis, Benny Sumual mengatakan, Pemerintah desa akan melakukan musyawarah bersama dengan badan permusyawaratan desa atau BPD, untuk membicarakan kelanjutan penanganan warga yang akan dikarantina atau diisolasi selama 14 hari.
“Mulai hari ini pemerintah desa akan berusaha melayani mereka yang dikarantina,” tukas Kumtua kepada MMC grup, Kamis (11/6/2020).
Pemerintah Desa tidak menyangka kalau didesa mereka itu ada masyarakat yang kena corona, pasalnya menurut Kumtua, penjagaan atau protokol Covid-19 di desa Raringis begitu ketat.
“Kami telah melakukan tugas untuk menjaga di tiap pos penjagaan, dibandingkan di desa lain tidak ada pos penjagaan, tapi kenapa desa Raringis yang terkena covid-19?” tukas Kumtua, mempertanyakan.
Dengan adanya warga yang terpapar corona, jelas sangat menghambat perekonomian dari Desa raringis. Makanya pemerintah berharap agar Tuhan mengabulkan permohonan doa mereka dalam membantu masyarakat serta keluarga pasien yang terkena positif covid-19.
Dari informasi pemerintah desa Raringis, jika keseharian pasien yang terpapar Corona ini, suaminya seorang pedagang aktif. Istrinya yang terpapar Corona, sering ikut menemani suaminya membawa hasil pertanian mereka ke beberapa Pasar Besar di Sulawesi Utara untuk dijual.
“Pasien memang memiliki riwayat penyakit dan sudah tiga minggu dirawat di Rumah Sakit dan akhirnya dinyatakan terpapar Virus Corona,” jelas Benny.
Ditempat yang sama, salah seorang warga Raringis juga sempat mengeluh karena merasa dikucilkan. Menurut dia, “Ada warga yang di luar desa Raringis berkata bahwa kami adalah warga yang tinggal di zona merah yang tidak boleh keluar, jangan kucilkan kami karena ini bukan aib dan maunya kami,” imbuh Wati Rantung
Memang diketahui, sebagian besar warga Raringis memiliki mata pencaharian sebagai petani. Mereka hampir tiap harinya harus ke luar desa demi menjual hasil pertanian mereka ke Kota Manado.
Lebih jauh, Pemerintah Desa juga telah memperketat protokol kesehatan. Pemdes selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu pakai masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan.
Warga dihimbau memperhatikan protokol kesehatan dan setelah beraktivitas diluar Desa ,harus mandi dan pakaiannya dicuci.(nji)
Lima Orang di Raringis Diisolasi, Warga: Jangan Kucilkan Kami, Ini Bukan Aib!
