Grace Kakunsi, Mutiara dari Pulau Perbatasan Indonesia Paling Utara

SANGIHE, megamanado Com- Matahari baru saja condong ke barat. Di sebuah teras rumah yang dipenuhi bunga kutemui seorang gadis remaja yang kemudian kukenal namanya Grace Kakunsi berusia sekitar belasan tahun. Iaa menuturkan pengalamannya saat menuntut ilmu di luar daerah.

Untuk menjadi seorang pelajar yang unggul,inovatif dan berintegritas, ia harus mampu keluar dari Zona nyaman dan memutuskan untuk sekolah di luar daerah, “Saya berasal dari keluarga yang sangat menghargai waktu, Ayah saya adalah seorang Anggota Polri dan Ibu saya adalah seorang wiraswasta, meski berkecukupan namun saya tetap berusaha membahagiakan orang tua dengan berbagai cara, “tutur Grace mengenang masa itu.

Karena memiliki kemauan keras Grace masuk sekolah SMU 9 yang terkenal memiliki banyak murid cerdas. Prestasi demi prestasi diraih Grace dan salah satunya adalah kegiatan kepramukaan. “Lewat kegiatan kepramukaan saya diajarkan banyak hal, belajar mandiri, berlaku baik seperti yang tertuang dalam dasa dharma dan tri satya, “ujarnya.

Bahkan Grace pernah sakit parah dan tak ada yang menemani. Ia benar benar tak berdaya, dan ingin pulang namun terngiang pesan ayahnya agar jangan pernah menyerah dalam hidup. Grace pun bangkit dan tegar menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya dan ia tetap menuntut ilmu.

Banyak cerita yang ia alami baik yang pahit maupun manis, semuanya dilewati dengan senyuman. adapun prestasi yang diraih Grace di antaranya, mengikuti Chemistry challenge di IPB Bogor, juara I Lomba Pacu Kimia di Universitas Negeri Manado, juara II lomba cerdas cermat kefarmasian di Unima, dan peraih beasiswa di Matana University Tangerang pada program study Fisika Media (Kedokteran nuklir) .

Putri tercinta dari pasangan Welix Kakunsi dan Renny Suparti ini terpaksa harus kembali ke kampung halamannya karena wabah Covid-19. Grace pun berjanji seusai wabah Covid-19 ini ia akan kembali menuntut ilmu. “Memang hidup mati kita manusia ada ditangan Tuhan untuk itu jangan pernah takut untuk berkarya karena kehidupanmu perlu diperjuangkan, diakhir kata ini saya menyampaikan banyak terima kasih terhadap Tuhan Yesus Kristus, kedua orang tua saya dan guru saya Dra Jenijety Mulaki serta saudara dan rekan rekan semoga selalu ada damai diantara kita, ” kunci Grace. (Melky Polohindang)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MEGA MANADO di GOOGLE NEWS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *