Lansia Pengidap Penyakit Kronis Tolak Bantuan Tunai, Kadis PMD Apresiasi

MINAHASA,MEGAmanado– Kisah pasutri lanjut usia yang menolak menerima BST dari pemerintah pusat menuai pujian. Disaat yang lain sibuk melakukan aksi protes mereka kepada pemerintah akibat tidak kecipratan bansos, justru pasutri yang berhati mulia ini menolak bansos yang digelontorkan pemerintah.

Dari cerita yang beredar, sepasang lansia yang diketahui bernama Yoner Mumu(81)dan Mince Tulangow(79) warga asal desa Sumarayar Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa tersebut diketahui mengidap penyakit kronis yaitu stroke dan Sindrom Senile Dementia. Mereka menolak Bantuan Sosial Tunai (BST) yang akan diberikan pemerintah pusat

Saat Pemberian label atau stiker miskin di rumah mereka, kedua pasutri tersebut menolak dan menyatakan tidak bersedia menerima bantuan dari pemerintah karena malu disebut miskin.

Mereka menyadari keberadaan mereka masih berada dalam kondisi berkecukupan untuk makan minum, dan menolak bantuan sosial (bansos) karena ada orang lain yang lebih membutuhkan.

Aksi mulia pasangan lansia itu, sontak membuat tim relawan Covid-19 terharu dan berdecak kagum. Mengapa tidak? kendati diperhadapkan dengan kondisi yang memperihatinkan, usia yang yang sudah sangat rentan serta kondisi tubuh mengalami sakit kronis, tapi mereka memiliki jiwa mulia.

Mereka menolak bantuan pemerintah dan meminta agar bantuan sosial tersebut diberikan saja kepada warga yang lebih membutuhkan. Padahal opa Yoner dan oma Mince sangat memenuhi kriteria orang penerima Bansos sesuai peraturan pemerintah.

Makanya tak heran jika tindakan mulia kedua pasutri lansia itu menoreh perhatian khayalak dan Pemerintah Kabupaten.

Penasaran dengan berita pasutri yang sudah santer terdengar, Kadis PMD (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Kabupaten Minahsa, Jeffry Tangkulung bersama MMC grup langsung bergegas menyambangi rumah oma Mince dan opa di desa Sumarayar, Kamis (7/5/2020).

Dalam perjalanan menuju ke rumah kedua pasutri terdebut, kepada MMC grup, Jeffry Tangkulung mengatakan, ”Setelah mendapat laporan ini, saya kemudian ingin menemui langsung untuk memastikan pada yang bersangkutan, karena apa yang dilakukan oma Mince dan opa Yoner ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi semua warga yang ada di Minahasa.”

Sesampai di kediaman mereka, kami langsung disambut hangat oleh anak-anak mereka bersama Hukum tua desa Sumarayar.

Jois Mumu, salah satu anak bercerita, “Mama deng Papa kwa bilang, nda usah tempel akang stiker bagitu, somo bekeng malo, orang kira tare so susah sekali. Kami masih ada kobong pece boleh mo ambe akang hasil for makan deng di blek masih ada beras cukup for 2 bulan kedepan,” ucapnya dengan dialeg Langowan yang begitu kental.

Kami pun sontak kaget dan kagum ketika tiba-tiba melihat sepasang manula dengan memakai masker berjalan tertatih sambil bergandengan tangan. Dua insan itu menghampiri kami dan menyapa kami dengan suara lembut tertatih dan bergetar.

Kadis PMD balas menyapa dan berkata ” Pemerintah Kabupaten Minahasa sangat mengapresiasi tindakan dari Oma Mince dan Opa Yoner. Kesadaran yang tinggi dan mulia, menolak bantuan dari pemerintah untuk dialihkan kepada warga yang lebih membutuhkan, tentu sangat jarang terjadi di situasi Pandemi saat ini.”

“Kami berharap hal ini bisa dicontohi masyarakat Minahasa yang ada. Nilai sosial yang tinggi patut diteladani, mereka selayaknya yang harus dibantu tapi menolak atas dasar kemanusiaan,” imbuh Jeffry.

Lebih lanjut, Jeffry berdoa semoga oma Mince dan opa Yoner diberikan Tuhan kesehatan dan kekuatan di masa tua mereka.

“Kami hanya bisa berdoa semoga Tuhan selalu beri kesehatan buat oma Mince dan opa Yoner. Anak-anak dan cucu-cucu tentu bangga memiliki orang tua yang bisa menjadi anutan bagi banyak orang,” terang Jeffry.

Ketika ditanya apa pesan oma Mince dan opa Yoner untuk warga disituasi saat ini, opa Yoner spontan berkata ” bantulah orang lain yang lebih membutuhkan, kalau masih merasa berkecukupan jangan lupa memberkati orang lain, karena Tuhan mau kita hidup saling mengasihi,” tutur opa Yoner dengan lembut, membuat suasana haru tak tertahankan.

Hukum tua Djefry Mumu mengatakan, berterimakasih kepada pemerintah Kabupaten Minahasa melalui Kadis PMD, atas kepeduliannya telah datang ke desa Sumarayar.

“Kami Pemerintah Desa Sumarayar tentu sangat bersyukur karena ada warga kami yang meski sudah lanjut usia tapi masih memiliki jiwa sosial, kiranya hal ini bisa menjadi contoh dan berkat bagi orang lain dan Tuhan senantiasa memberkati dan menyertai masyarakat Sumarayar,” tutup kumtua Djefry.(nji)

Related posts