Jimrif: Bantuan Covid-19 Harus Tepat Cepat dan Jangan Bedakan Masyarakat

LANGOWAN,MEGAmanado– Pemerhati sòsial ekonomi masyarakat Jimrif Yonas mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo menyiapkan Rp110t triliun untuk sejumlah bantuan sosial (social safety net) bagi masyarakat dalam menanggulangi dampak ekonomi dari merebaknya virus COVID-19. Program bantuan sosial yang digelontorkan, antara lain adalah program keluarga harapan, kartu sembako, dan subsidi listrik.

“Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat. Pembatasan berbagai macam kegiatan sejak beberapa waktu lalu sudah mulai terasa dampak ekonominya, terutama bagi masyarakat di lapisan terbawah. Perlu segera ada bantuan konkrit dari pemerintah,” ujar Jim pengusaha muda asal Langowan, kepada mmc grub, Rabu (8/4/2020).

Read More

Jim mengharap pemberian bantuan tersebut harus dipastikan tepat guna dan tepat sasaran. Pendataan harus dilaksanakan secara akurat. Jangan sampai ada warga yang membutuhkan tapi tidak terdaftar. Jenis bantuan harus sesuai dengan kebutuhan tiap individu yang berbeda-beda,” paparnya.

Selain tepat guna dan tepat sasaran, Jim juga menekankan pentingnya bantuan ini disalurkan tepat waktu dan jangan dan pemerintah jangan bermain dalam penyaluran bantuan.

“Kita disini berpacu dengan waktu. Bantuan tersebut sangat urgent untuk segera sampai di tangan yang membutuhkan, karena itu esensial bagi mereka untuk melanjutkan kehidupannya. Banyak yang bergantung dengan upah harian dan sekarang tidak punya penghasilan lagi,” jelasnya.

“Saya harap semuanya bisa terbantu, penyaluran bantuan tanpa membedakan masyarakat, kecuali bagi mereka yang penghasilannya di atas. Jangan sampai masalah birokrasi menghambat penyaluran bantuan. Harus langsung sampai ke tangan masyarakat karena ini langsung berurusan dengan keberlangsungan hidup seseorang.” Tandasnya.

Sejak virus corona menggila di Indonesia, pemerintah menyarankan untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah. Seluruh kegiatan sosial yang menimbulkan keramaian dilarang.
Namun kebijakan itu tentunya berimbas pada beberapa kelompok masyarakat. Apalagi bagi mereka yang bekerja dengan penghasilan harian.
Pemerintah memahami kondisi tersebut.

Menurutnya program pengembangan kapasitas ekonomi seperti pembangunan infrastruktur sebaiknya ditunda dulu. Pemerintah harus fokus menjaga daya beli masyarakat seperti BLT.
“BLT khusus disertai beberapa program bantuan sosial yang sudah ada atau berjalan (seperti PKH dan BPNT) diharapkan dapat menopang sektor konsumsi sebagai sektor yang memiliki kontribusi yang sangat signifikan (55-56%) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan kepada segenap pihak agar tidak memanfaatkan kesempatan dalam situasi bencana non alam saat ini terkait mewabahnya virus corona(*/nji)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MEGA MANADO di GOOGLE NEWS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *