Langowan, Megamanado-Puncak Kamangen Gunung Bubu salah satu destinasi wisata yang perlu sentuhan pemerintahan. Obyek wisata yang terletak di Desa Sumarayar, Kecamatan Langowan Timur itu ramai dikunjungi wisatawan, terutama saat libur atau akhir pekan.
Namun, keramaian di hari libur bukan jaminan jika tempat yang diharapkan jadi ikon wisata Langowan itu dapat perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa. Akses jalan menuju Puncak Kamangen cukup memprihatinkan.

“Saat hujan, sulit untuk sampai ke Puncak Kamangen. Kalau jalan sudah dibangun, lokasi ini akan dijejali banyak wisatawan. View cantik nan eksotis jadi garansi orang akan selalu menjejakkan kakinya di Puncak Kamangen,” kata Mejkel, salah satu mahasiswa asal Manado kepada media ini, Minggu (15/3/2020).
Masalah akses transportasi ini sebenarnya sudah diutarakan masyarakat ke Pemkab Minahasa. Bupati Royke Octavian Roring (ROR) saat HUT Desa Sumarayar ke-131 pada 2 Februari 2019 lalu bahkan sudah berjanji untuk membangun jalan menuju Puncak Kamangen. Tapi, janji tersebut sampai saat ini belum direalisasikan.
“Kami menunggu janji Bupati ROR. Selama jalan dibangun, maka sulit melakukan penataan Puncak Kamangen,” ujar Yory warga Langowan.
Sejumlah wartawan yang pernah ke Puncak Kamangen mengakui sulitnya akses tranportasi. “Tempat ini juga terkesan tak terawat. Tumbuhan liar banyak sehingga mengurangi keindahannya,” ucap Steven, salah satu redaktur di media nasional.
Hukum Tua (Kumtua) Sumarayar, Jefry Mumu yang dikonfirmasi percaya Pemkab Minahasa akan mengalokasikan anggaran khusus untuk membangun jalan ke Puncak Kamangen. “Masyarakat menunggu. Tapi saya optimistis dapat bantuan Pemkab Minahasa karena sektor pariwisata merupakan salah satu program unggulan duet Bupati ROR dan Wakil Bupati RD,” ungkapnya.
Kumtua sendiri tak ingin membiarkan obyek wisata itu terbengkalai. “Lokasi ini harus dikelola dengan baik. Jalan dan fasilitas seadanya itu murni swadaya dari masyarakat Desa Sumarayar. Rencana ke depan akan dikelola Bumdes Desa Sumarayar,” kata Mumu.
Dengan pengelolaan yang baik, ia optimistis akan memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. “Kalau jalan sudah baik, pengunjung akan terus bertambah. Warga Langowan bisa jualan atau melakukan kegiatan lain yang mendatangkan income bagi mereka,” ujar Mumu lagi. (*/nji)