Jakarta, Megamanado-Di tengah merebaknya virus corona yang telah menjangkiti banyak negara, termasuk Indonesia serta lesunya perekonomian dunia, maka seluruh warga masyarakat Indonesia memerlukan kekompakan, kerukunan, dan solidaritas. Hal ini dibutuhkan agar Indonesia dapat melewati semua masalah tersebut dengan aman dan selamat.
Demikian penyampaian Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti ketika menanggapi kasus-kasus penyerangan terhadap tempat ibadah yang masih terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini.
La Nyalla mengatakan, virus corona yang kini merebak di lebih dari 50 negara termasuk Indonesia. Di Indonesia saat ini ada dua orang warga yang dalam pemantauan khusus.
Hal itu itu tentu menambah beban pikiran penyelenggara negara. Karena itu mantan Ketua Umum PSSI itu berharap tak ada lagi masalah lainnya di masyarakat yang semakin memperkeruh keadaan.
Ia juga mengungkapkan keprihatinan terhadap tersendatnya kegiatan renovasi Gereja Katolik Santo Joseph Tanjung Balai Karimun. Meskipun pembangunannya sudah mendapat semua izin yang dipersyaratkan Pemda setempat, ternyata masih juga
dihentikan oleh oknum-oknum yang bermain politik, dengan menggiring masyarakat untuk berdemo dan menuntut agar semua izin dimaksud dicabut oleh Pemda.
“Negara harus hadir dengan jalan memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi semua warganya, terlepas dari latar belakang suku, agama, dan budaya. UUD 1945 menjamin kebebasan setiap warga negara untuk beribadah menurut keyakinannya masing-masing,” kata La Nyalla di Jakarta, Rabu (4/3/2020).
“Negara tak boleh tunduk pada tekanan massa yang secara tak adil memaksakan kehendak dan tak mengindahkan hukum. Indonesia adalah negara hukum dimana setiap warganya sama kedudukannya di depan hukum,” imbuhnya
Dia juga menyoroti kasus perusakan mushala di Perum Agape Tumaluntung, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada 26 Januari 2020 oleh oknum masyarakat.
“Kasus penyerangan terhadap tempat ibadah agama manapun tidak dibenarkan dan patut dikecam oleh semua warga bangsa yang mencintai tegaknya NKRI, Pancasila, dan UUD 1945”, tegas La Nyalla.
“Tindakan tak beradab semacam itu tidak boleh terulang lagi. Oleh sebab itu maka Pemda, aparat Kepolisian, serta Forum Komunikasi Antarumat Beragama perlu meningkatkan kewaspadaan. Monitor setiap gejolak serta potensi gangguan keamanan di semua daerah di Indonesia, ” ujarnya.
La Nyalla menambahkan, semua perbedaan dalam masyarakat, baik itu perbedaan etnis maupun agama adalah kehendak dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Perbedaan itu menurut dia haruslah disikapi sebagai sumber kekuatan dan kekayaan budaya bangsa, bukan alasan untuk memecah-belah bangsa, sebab Indonesia membutuhkan keamanan dan kekompakan untuk menyongsong masa depan.
“Keamanan Indonesia merupakan gabungan dari kondisi aman dan tenteram di semua wilayah di Tanah Air. Gangguan keamanan terhadap satu daerah di negeri ini merupakan gangguan keamanan terhadap seluruh wilayah NKRI. Karena itu
pemerintah dan semua aparatur negara harus meningkatkan kewaspadaan guna mencegah terjadinya ledakan instabilitas di daerah manapun di negeri ini,” katanya.
La Nyalla juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik menyikapi pengumuman pemerintah tentang sejumlah warga yang telah terjangkit virus Corona.
Ia mengimbau masyarakat kiranya mempercayakan penanganan masalah Corona kepada institusi negara yang kini sedang giat menangani masalah dimaksud.(^/nji)