Manado, MMC — Komisi I dan II DPRD Kota Manado merespons aspirasi masyarakat yang berjualan di sekitar Pasar Bahu, Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Selasa (18/2/2020).

Respon DPRD Manado dengan turun lapangan (Turlap) terkait laporan pembongkaran lapak berjualan masyarakat oleh Satpol-PP Pemkot Manado.
“Kami berjualan di halaman rumah sendiri, kenapa dibongkar? Keluh seorang pedagang kepada anggota DPRD yang meninjau langsung yakni Hengky Kawalo, Syarifudin Saafa, Jimmy Gosal, Reynold Wuisan dan Meikel Stif Maringka.
Wakil Ketua Komisi 2, Hengky Kawalo, mengatakan yang dilakukan oleh Satpol-PP Kota Manado pada lapak para pedagang merupakan tindakan barbar. Padahal, pedagang berjualan di halaman rumah mereka, bukan di lahan milik pasar.
“Ini perlu dipertanggungjawabkan dan kami akan mediasi. Kami akan panggil dalam rapat bersama antara para pedagang dan pemerintah,” jelas Hengky Kawalo.
Menurut Hengky Kawalo, seharusnya pemerintah lebih peduli nasib para pedagang. Apalagi berkaitan dengan program Presiden Jokowi terkait ekonomi kerakyatan.
“Pemerintah kota harusnya bisa fasilitasi dengan beri pinjaman lewat Dinas Koperasi UMKM atau Dinas Perindustrian Perdagangan. Paling kecil ini mulai berkembang kalau mereka lebih maju. Kan, paling tidak yang sejahtera masyarakat Kota Manado,” tegas Kawalo.
Senada diungkapkan anggota DPRD Syarifudin Saafa, pemerintah perlu memberi perhatian pada sektor UMKM.
“Seperti mereka ini perlu difasilitasi pemerintah berupa bantuan dana dan ruang menjalankan usaha dagang,” terang Saafa.(wan/liputan khusus)