TANAWANGKO, MMC – Sebanyak 120 siswa SMP Katolik Santa Theresia Tanawangko mendapat materi tentang bahaya narkoba saat Komunitas Tolak Narkoba (KTN) menggelar sosialisasi di sekolah tersebut, Jumat (30/8/2019).
Ketua KTN Lexie Kalesaran dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Sulut Sam G. Repy di dampingi Kasi Pencegahan Melky Kakomore dan Kasi Pemberdayaan Terry Tikoalu menjadi pembicara pada kegiatan tersebut.
Dalam penyampaian materinya, Repy mengulas tentang jenis-jenis narkoba dan bahayanya. Sejumlah contoh dipaparkan dalam bentuk gambar-gambar sehingga para siswa dengan mudah memahami dan menangkap informasi/materi yang disampaikan.
“Karena dampaknya sangat membahayakan maka adik-adik siswa diharapkan tidak menggunakannya. Dampak yang ditimbulkan akan merusak masa depan adik-adik. Jadi, jangan coba-coba menggunakan,” ujar Repy.
Hal senada disampaikan Kalesaran. “Jangan coba-coba menggunakan. Lebih baik adik-adik fokus belajar mengejar cita-cita meraih masa depan yang baik,” ujarnya.
Dikemukakan, ada sejunlah cara yang bisa dilakukan agar terhindari penyalahgunaan narkoba. Antara lain aktif dalam kegiaran kepramukaan, olahraga dan kesenian atau kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan sekolah.
“Dan, yang terpenting adalah bentemgi diri dengan keimanan yang kuat,” sebut Kalesaran, penggiat yang aktif menggelar kegiatan P4GN (pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba).
Kepala SMP Katolik Santa Theresia Tanawangko Sophia Seke menyambut positif kegiatan ini karena merupakan bentuk upaya pencegahan bagi anak didiknya terhadap penyalahgunaan narkoba.
“Memang di sekolah kami belum ada informasi anak-anak kami yang menggunakan narkoba, tapi lebih baik mencegah dari pada sudah terkena. Sebab, dampak penyalahgunaannya sangat membahayakan,” ujar Seke.
Oleh karena itu, pihakya sangat berterima kasih kepada KTN yang mengadakan sosialisasi dengan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulut sebagai narasumber.
Di akhir kegiatan, Repy menyerahlan striker bahaya narkoba kepada Kepala Sekolah Sophia Seke yang langsung ditempelkan di beberapa tempat di seputaran sekolah. (nji)