TAHUNA-Masyarakat Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara (Tabselteng), khususnya warga Kampung Aha Patung, Tambung dan Dalokaweng mengeluhkan pemadaman listrik yang kerap tidak terjadwalkan. Pengakuan masyarakat, pemadaman kerap berjam-jam sehingga menghambat aktivitas warga.
Alat-alat elektronik di sejumlah rumah juga mengalami kerusakan. “Sejak 18 April sampai saat ini pemadaman sering terjadi. Dalam satu hari bisa berjam-jam,” kata Alfridson Hangunaung, warga Tabukan Selatan.
Akibat pemadaman tak terjadwal itu,warga tak bia menjual hasil tangkapan ikan mereka. “Tangkapan ikan tak bisa lama karena kurangnya es. Alat-alat elektronik juga rusak. PLN tak pernah memperhitungkan kerugian warga,” ujar Alfridson.
Apa tanggapan PLN Area Tahuna atas keluhan warga itu? Ditemui sejumlah wartawan, Kamis (9/5/2019), Manajer SDM dan Humas Akbar Akili bersama Manajer Jaringan Marthen Salmon menyampaikan permohonan maaf.
“Walaupun selama ini kami terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat Sangihe, namun pada kenyataanya masih ada yang belum terlayani dengan baik. Kami atas nama keluarga besar PLN Area Tahuna memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami akan berusaha untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada,” ujar Akili.
Penyebab seringnya pemadaman menurut Marten Salmon karena kurang lebih 65 persen kabel melewati pepohonan. “Hal ini paling sering penyebab lampu padam, akibat ada pohon yang tumbang atau ranting yang patah mengenai kabel,” ucapnya.
Ia juga meminta kerelaan masyarakat untuk mengizinkan pohon mereka yang terkena kabel untuk ditebang. “Kendala selama ini, hampir semua masyarakat tidak mau memberikan pohon milik mereka untuk ditebang, sementara itu sangat berbahaya,” ucapnya.
Salon mengungkapkan PLN sudah memiliki program, baik jangka pendek, maupun menengah dan jangka panjang untuk mengatasi jaringan kabel tersebut. “Kabel yang tidak terbungkus akan diganti dengan kabel yang terbungkus,” sebutnya.
Keduanya menyampaikan terima kasih atas masukan dari berbagai pihak untuk peningkatan layanan PLN. “Di Jalur Tamako atau Lesabe, kalau salah satunya mengalami gangguan akan berdampak secara keseluruhan. “Namun, kami segera turun bersama teman-teman yang dari Lesabe dan Tamako untuk mencari apa penyebab semua ini,” kata Salmon lagi. (eky)