TAHUNA-Kopra salah satu komoditi andalan Kabupaten Sangihe dan beberapa daerah lainnya di Sulawesi Utara (Sulut). Sayang harga kopra dua tahun terakhir ini turun drastic.
Kondisi ini menjadi perhatian tersendiri Bupati Sangihe,Jabes Ezhar Gaghana. Saat bertemu dengan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di istana, Gaghana menyampaikan masalah tersebut.
Gelombang Tinggi, Rombongan Pemkab Sangihe Batal Ke
Orang nomor satu di Sangihe ini berharap pemerintah pusat memikirkan persoalan yang melilit petani kopra. Gaghana ini juga membawa masalah kopra ini untuk dibahas khusus pada Rapat Kerja (Raker) Pemkab Sangihe, Jumat (26/4/2019) di Ruang Serbaguna Rudis Bupati.
“Harga kopra di pasaran dunia turun. Dalam rapat kerja saat ini, mari kita cari solusi agar kelapa di Sangihe mampu mendongkrak perekonomian daerah dan mensejahterahkan petani atau pengrajin kelapa. Yang turun itu harga kopra, bukan kelapa. Mengapa misalnya kita tidak memproduksi minyak goring dari kelapa,” imbuh Bupati.
Gaghana kemudian membandingkan potensi pendapatan dari produksi minyak goreng dan kelapa. “Kelapa enam buah menghasilkan 1 kg Kopra dengan harga jual Rp300. Sedangkan kelapa enam buah menghasilkan minyak goreng dengan harga Rp8.000,” ucapnya.
Ia berharap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memikirkan dan mencari formula terbaik untuk pengembangan produk turun kelapa di Sangihe. “Termasuk yang perlu dipikirkan adalah membatasi pasokan minyak goreng dari Manado,” katanya.
Ikut hadir pada raker tersebut adalah Wakil Bupati Helmud Hontong, Sekretaris Daerah Pemkab Sangihe (Sekdakab) Etwin Roring, Asisten 1 I.N Sombounang, Asisten II B.E.T Pilat, dan Asisten III Olga Makasidamo serta pimpinan SKPD-OPD Sangihe. (liputan khusus/melky polohindang)
