LANGOWAN-Salam lima jari kini mulai tren di Minahasa, khususnya Langowa, Salam ini diperkenalkan Yermia ‘Japra’ Mumu.
Aktivis dan pengusaha yang kini populer dengan panggilan YM5 ini memperkenalkan salam lima jari nntuk memupuk semangat kebersamaan di kalangan anak muda dan semua elemen dalam mengawal serta menyukseskan program Bupati Roy Octavian Roring (ROR) dan Wakil Bupati Roby Dondokambe y (RD).
Ia memang sangat peduli terhadap terhadap kesinambungan pembangunan di Tanah Toar Lumimuut. Melalui organisasi yang dipimpinnya, Meimo Mapalus Langowan atau Generasi Muda Gotong Royong Langowan, alumnus Fakultas Hukum Unsrat Manado ini mengajak semua elemen untuk bahu-bahu membahu membangun Minahasa.
“Beban jangan semua dipikul Pemkab Minahasa. Semua kalangan perlu terlibat menyukseskan pembangunan,” kata YM5 kepada wartawan di Langowan.
Soal arti salam lima, ini penjelasan YM5. “Salam lima jari itu menandakan kebersamaan. Kita memang harus bergandengan tangan melayani dan membangun Minahasa menjadi lebih baik,” ujar pria yang tak jemu mempromosikan Puncak Kamangen Gunung Bubu ini ke luar daerah.
Menariknya, hanya beberapa pekan, salam lima jari menjadi tren di Minahasa, khususnya di Langowan dan Kawangkoan. Tua-muda, perempuan dan laki, semua profesi kini saling menyapa dengan salam lima jari.
Fenomena salam lima jari ini menjadi bukti dukungan masyarakat terhadap upaya YM5 ikut membangun Minahasa dan menyukseskan program ROR-RD. “Salam lima jari yang diperkenalkan YM5 memiliki makna yang dalam. Bahwa semua elemen harus saling bahu-membahu (mapalus) untuk kemajuan bersama. Konsep ini pun bisa dimaknai sebagai upaya saling menolong, manusia hidup untuk saling memanusiakan. Ya, kalau ditarik ini sejalan dengan falsafah Dr Sam Ratulangi, Si Tou Timou Tumou Tou, atau manusia hidup untuk saling memanusiakan,” kata Syultje Sumilat, warga Karondoran. (nji)