SITARO-Musim kemarau di Sitaro menyebabkan masyarakat Pulau Siau kekurangan air bersih. Terpantai Kamis (13/9/2018), banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Memng hujan yang belum turun sejak sebulan terakhir membuat mantan Bupati Sitaro, Toni Supit SE,MM menetapkan status darurat kekeringan di Sitaro.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Drs. Herry Bogar MM membenarkan tentang adanya penetapan status darurat kekeringan. “Memang di daerah kita ini belum turun hujan sehingga berdampak pada beberapa kampung yang kehidupan sehari-hari masyarakatnya ditopang hasil pertanian dan ada sebagian masyarakat yang bermukim di daerah dataran tinggi dimana ketersediaan air bersih hanya berasal dari air hujan karena lokasi untuk penggalian sumur air tidak memungkinkan,” katanya.
Bogar mengatakan pemerintah tengah memberikan bantuan air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan. “Untuk bantuan air bersih sementara distribusikan tetapi bantuan pangan masih harus di sesuaikan dengan ketentuan yang berlaku,’ ujarnya.
Karena itulah Pemkab Sitaro memprioritaskan masalah ini. “Tentunya pemerintah akan memperhatikan sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya yg ada di kampung-kampung yang terdampak kemarau,” ucapnya. (jen)