MANADO-Deklarasi #2019GantiPresiden diberitakan akan digelar sejumlah organisasi massa di Sulut dalam waktu dekat. Namun, rencana ini juga dipertanyakan berbagai kalangan, salah satunya adalah Pelopor Angkatan Muda Indonesia Perjuangan (PAMI-P).
“Wajar jika rakyat mempertanyakan itu, termasuk PAMI-P. Ganti presiden itu urusan rakyat via bilik suara tahun depan, jadi mau deklrasi untuk apa? Jika dari sekarang dibuat gerakan dan dideklarasikan, tujuannya apa? Kata mengganti presiden tak digunakan dalam koridor konsitusi,” kata Ketua PAMI-P Noldy Pratasis saat menghubungi media ini, Kamis (6/9/2018).
Atas pertimbangan tersebut, Pratasis meminta Kapolda untuk tidak memberi ruang terhadap kegiatan ini di Sulut. Ia khawatir acara tersebut mengganggu kenyamanan masyarakat yang paham betul kalau proses mengganti presiden hanya bisa dilaksanakan melalui pemilihan presiden atau pilpres.
“Jangan sampai deklarasi ganti presiden, Sulut yang selama ini tentram dan damai menjadi tidak kondusif. Jadi saran saya jangan digelar di daerah Nyiur Melambai,”ucapnya.
Pratasis menyebut kegiatan yang di luar kebiasaan pasti tidak direspon masyarakat. “Rakyat sudah cerdas. Rakyat juga tetap menaruh respek yang tinggi terhadap Jokowi yang fokus bekerja untuk kesejahteraan semua kalangan,” ungkap pengurus Bidang Keormasan DPD 1 Partai Golkar Sulut ini. (nji)