PINELENG– Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sulawesi Utara (Sulut) Olfi Lomboan MM, mendapatkan apresiasi dari mahasiswa dan orang tua saat membawakan sambutan di pelaksanaan Wisuda Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Seminari Pineleng, Rabu(15/7/2018). Lomboan dianggap tokoh di balik meningkatnya mutu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sulut.
“Tak salah memberi kepercayaan sebagai Ketua APTISI Sulut. Kini PTS di daerah Nyiur Melambai makin diperhitungkan,” kata salah satu orang tua mahasiswa.
Lomboan sendiri enggan jumawa dengan pujian itu. Dalam sambutannya, ia mengajak semua elemen bergandengan tangan memajukan pendidikan di Sulut.
Di kesempatan ini juga, wanita yang digadang-gadang maju pada Pilgub Sulut dua tahun depan ini menyampaikan pergantian nama Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) menjadi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti). Pergantian itu menurut dia sudah diumumkan Kementerian Riset, Teknologi (Ristek) dan Pendidikan Tinggi (Dikti).
“Alasan pergantian nama itu karena L2Dikti lebih banyak dari Kopertis. Wilayah kerjanya juga lebih besar,” ucapnya.
Dia mencontohkan Kalimantan dan Sulawesi, di mana hanya ada satu Kopertis yang menaungi (PTS di wilayah itu. Padahal PTS membutuhkan perhatian dari Kopertis untuk meningkatkan mutu pendidikannya.
Kata Lomboan ada 40 lebih Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan APTISI dan setiap permasalahan harus bisa langsung diselesaikan. “Dengan lahirnya L2Dikti maka setiap masalah bisa langsung diselesaikan tanpa harus ke Makassar,” terangnya.
Menurutnya L2Dikti, akan menegaskan serta menghilangkan dikotomi antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan PTS. “Sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 15 tahun 2018, tentang Organisasi dan Tata Kelola Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, L2Dikti merupakan transformasi dari Kopertis yang diamanatkan untuk melayani PTN dan PTS di wilayah kerjanya,” ucapnya.
Regulasi itu mempertegas perlakuan pemerintah sama kepada PTN dan PTS, baik dalam kesempatan mendapatkan hibah penelitian, peningkatan mutu perguruan tinggi, dan lain-laiN.
“Tidak ada perbedaaan dalam hal pelayanan pemerintah kepada mastarakat khususnya PTN dan PTS. Sehingga L2Dikti akan menjadi ujung tombak dalam pelayanan kepada perguruaan tinggi,” paparnya.
“Sebenarnya kalau dikatakan tugas kami semakin berat, ya bisa dikatan iya. Tapi karena ini sudah menjadi amanat undang-undang. Maka harus dilaksanakan,” tuturnya. (buf)