Dugaan Kasus Keracunan Anak Belia, Aktivis Langowan Ancam Demo Besar-besaran Minta Indomaret Ditutup

Cakra Massie (kanan)dan dua rekannya (foto" dk fb)

MANADO-Penutupan Indomaret kembali disuarakan kalangan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat  (LSM) dan pemerhati sosial Sulut. Suara itu muncul sebagai bentuk kekesalan mereka atas kelalaian dan ketidakbecusan manajemen Indomaret  mengawasi produk atau makanan yang dijual kepada masyarakat.

Karena kelalaian itu, salah satu pelajar belia di Langowan beberapa hari lalu nyaris jadi korban keracunan setelah  diduga mengkonsumsi Roti Aron yang dijual di gerai Indomaret Amongena.

Read More

“Ketidakbecusan Indomaret bisa berakibat fatal bagi masyarakat. Dalam catatan kami sudah beberapa kali Indomaret menjual produk kadaluarsa. Keracunan yang dialami Clay pada beberapa hari lalu tak bisa lagi ditolerir. Sebaiknya Indomaret ditutup saja,” kata Ketua LSM Pijar Minahasa, Cakrawala Massie kepada wartawan di Manado, Kamis (2/8/2018).

Bersama sejumlah pengurus LSM Pijar Minahasa, pria berbadan tinggi besar ini siap menggalang massa untuk rencana aksi unjuk rasa meminta salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia itu ditutup.  “Banyak aktivis, pimpinan organisasi kemasyrakatan dan  perwakilan masyarakat dari beberapa kecamatan di Minahasa menyatakan siap bergabung. Semua menginginkan Indomaret ditutup karena kerap lalai dalam mengawasi produk yang dijual kepada masyarakat,” ujar Cakra.

Pria yang pernah menetap di Amerika Serikat ini juga menilai  keberadaan Indomaret kurang bermanfaat bagi masyarakat. “Kehadiran Indomaret justru mematikan pedagang kecil. Berapa banyak warung yang sudah ditutup karena ekspansi besar-besaran Indomaret dan Alfamart,” ucapnya.

Pernyataan Cakra itu dibenarkan Yani Saisab dari Ormas Waraney. “Dari dulu saya menyuarakan soal penutupan Indomaret. Keberadaan perusahaan ini kurang bermanfaat dalam mendongkrak perekonomian masyarakat, ksususnya warga tak mampu,”  ungkap Yani.

Suara penutupan Indomaret sebenarnya bukan hal baru,  Sebelumnya Benteng Nusantara dan GCM Pesisir juga menyuarakan hal ini. Benteng Nusantara Manado melalui ketuanya Steven Pandeirooth  menyebut Indomaret kurang peka dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat. “Pelarangan pemutaran lagu rohani di semua gerai Indomaret menjadi poin paling krusial yang kami soroti,”  ucap Steven.

Sementara GCM Pesisir menyorot soal kerja yang kadang melebihi batas waktu yang dialami para karyawan Indmaret di Manado.  “Sopir yang mendistribusikan produk atau bahan Indomaret ke semua toko kerap  bekerja melebihi batas waktu yang ditentukan. Beban kerja berat, tapi gaji tak diperhitungkan,” Haryanto dari LSM Pesisir.

Para aktivis ini makin kesal karena Indomaret sudah beberapa kali menjual produk kadaluarsa. “Syukur orang tua dari Clay cepat tanggap dengan membawa dia berobat. Sekali lagi kami pemerintah sebaiknya menutup Indomaret,”  kata Cakra lagi.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Clay Lumingkewas pelajar SD Advent Langowan mual dan muntah-muntah sesudah melahap Roti Aron yang ia beli di gerai Indomaret  Amongena, Langowan, Sabtu (28/7/2018). Beruntung orang tuanya cepat tanggap dengan membawa sang anak berobat sehingga keracunan itu teratasi.

“Sempat cemas saat melihat anak saya mual dan muntah-muntah. Tapi puji Tuhan racun itu bisa dinetralisir setelah minum obat,” kata Lian, orang tua Clay.

Admin pada salah satu media di Manado ini kemudian menyampaikan kejadian yang dialami anaknya ke supervisor dan kepala toko Indomaret Amongena. Namun, ia kecewa karena keduanya tak mau bertanggungjawab.

“Kami juga melaporkan masalah ini ke pimpinan Indomaret Cabang Manado. Tapi, alih-alih mau bertanggungjawab, mereka malah menyalahkan supplier Roti Aron,” ucapnya.

Lian dan rekannya juga sudah menemui perwakilan Roti Aron. “Saling lempar tanggung-jawab antara perwakilan Roti Aron dan Indomaret. Perwakilan Roti Aron balik menyalahkan Indomaret, khususnya kasir yang kurang teliti melihat produk kadaluarsa sehingga harus sampai ke konsumen,” katanya.

Terkait hal ini, Humas Indomaret Cabang Manado, Aloysius menyampaikan permohonan maafnya. “Setelah kejadian itu, kami langsung menegur semua karyawan di gerai Indomaret Amongena. Pimpinan juga meminta Indomaret untuk mengganti roti yang higenis kepada korban dan memerintahkan menarik produk yang sudah mau kadaluarsa,” ia memaparkan.

Aloysius juga menyebut sudah berkomunikasi dengan  orang tua korban.  “Kami menunggu di kantor, tapi kita akhirnya ketemu di tempat lain. Kepada Ibu Lian kami minta maaf dan siap mengganti biaya berobat Clay,”  ujar pria asal Yogya ini.

Indomaret juga menurut  Aloysius sudah menghubungi pihak supplier Roti Aron untuk membicarakan masalah ini. “Kami minta mereka untuk datang di kantor. Mudah-mudahan hari ini pertemuan itu terlaksana,”  kata Aloysius lagi. (nji)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MEGA MANADO di GOOGLE NEWS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *