MANADO– Keberadaan PT Air bukannya memberikan untung, tapi justru berujung buntung. Sejak beroperasi, perusahaan hasil hasil join venture Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dan PT WMD asal Belanda ini, belum memberikan keuntungan apa-apa bagi masyarakat di ibukota Provinsi Sulut.
Keberadaan PT Air menurut personil Komisi B DPRD Manado, Sjarifudin Taha malah merugikan daerah. Karena itulah politisi Partai Amanah Nasional (PAN) ini mengusulkan PT Air untuk dibubarkan saja.
“Pelayanan PT Air terus dikeluhkan masyarakat, peralatan atau fasilitas banyak yang rusak. Paling parah adalah bertumpuknya utang PT Air pada WMD serta minimnya pemasukan ke kas daerah dari perusahaan tersebut,” kata Taha di Manado, Kamis (15/3/2018).
Menurut kerja sama Pemkot dengan PT WMD tak memberi nilai apa-apa bagi Masyarakat Manado. “Semua infrastruktur yang digunakan untuk pelayanan PT Air adalah milik pemerintah. Sudah waktunya Pemkot mengambil sikap terhadap masalah tersebut,” ucapnya.
Pengganti Bobby Daud di lembaga legislatif ini berharap Pemkot berani mengambil sikap, termasuk siap bertarung di arbitrase internasional. “Sikap harus segera diambil supaya daerah tidak terus-menerus merugi,” ungkapnya.
Taha berpendapat pengelolaan air bersih di Manado sebaiknya diserahkan kembali kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). “PDAM itu perusahaan milik daerah, jadi mudah dikontrol dan koordinasinya tidak sulit, terutama pelayanan air bersih dapat diperbaiki kembali,” katanya. (rey/nji)