MANADO– PT Air Manado kini di ujung teranduk. Kondisi ini dibeber personil Komisi B DPRD Manado, Benny Parasan saat ditemui media ini, Rabu (14/3/2018).
“Saat hearing dengan PT Air, Selasa (13/3/2018) terungkap kalau PT Air Terancam kolaps. Penyebabnya karena tidak jelasnya hubungan kerjasama antara PT Waterleidingmaatschappij Drenthe (WMD) Belanda yang memegang 51℅ saham dengan Pemerintah Kota Manado, khususnya PDAM,” kata Parasan.
Karena ketidakjelasan tersebut, kucuran dana dari APBD maupun APBN tak bisa diberikan. Sementara setiap bulannya PT Air harus menyelesaikan gaji karyawan dan biaya PLN Rp700 jutaan. Belum lagi biaya operasional,” ungkap Parasan.
Legislator asal daerah pemilihan Wenang dan Wanea ini menyebut biasa rutin yang harus dikeluarkan itu sangat besar. PT Air dan PDAM hanya bertumpu atau mengandalkan pemasukan dari tagihan biaya rekening masyarakat. “Tagihan dari masyarakat juga kurang maksimal karena instalasi yang ada sekarang sudah banyak rusak dan perlu diperbaiki,” ujarnya.
Para wakil rakyat ini berharap Pemkot Manado kembali membicarakan masalah ini dengan PT Air dan PT Waterleidingmaatschappij Drenthe (WMD) Belanda
“Semoga Pak Walikota, GS Vicky Lumentut bisa arif dan bijaksana dalam menyikapi persoalan ini dengan secepatnya mengatasi sejumlah hambatan yang menyentuh kenyamanan masyarakat memperoleh air bersih,” ujar Syarifudin Taha, anggota Komisi B dari Fraksi PAN. (rey/nji)
