BITUNG-PT MEARES Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) kembali meluncurkan program di bidang pendidikan.
Setelah mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk mengeyam pendidikan di negeri China, kali ini sekitar 500-an guru SD dan SMP asal kota Bitung dan Minahasa Utara, Sulawesi Utara, mengikuti program peningkatan kompetensi melalui kurikulum Science Technology Engineering Mathematics (STEM).
Pembukaan program ini, dilakukan hari ini (7/11), di Balai Pertemuan Umum, kantor Waikota Bitung. Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban membuka secara resmi kegiatan Peningkatan Kapasitas Guru dan Expose Sekolah Model STEM tingkat pendidikan dasar Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara berkerjasama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bandung, Dinas Pendidikan Kota Bitung, Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara, PT MSM dan PT TTN.
Menurut Lomban, kolaborasi antara pengusaha dan pemerintah dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia lewat dunia pendidikan merupakan hal yang pertama kali dilaksanakan di Kota Bitung.
“Ini sangat bagus, bukan hanya kepada para peserta kegiatan ini. Tapi dampak kedepan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terciptanya sumber daya masyarakat (SDM) yang berkualitas,” tutur Lomban.
Dijelaskan, manfaat lain yang diterima adalah, terjadi peningkatan kapasitas bagi para pendidik dalam hal ini para guru. Dengan meningkatnya kapasitas pendidik, ilmu pengetahuna yang diperoleh akan disalurkan kepada para murid.
“Secara otomatis para murid atau siswa akan mengalami peningkatan pengetahuan dan kemampuan dasar di bidang STEM,” jelasnya.
Lanjutnya lagi, bagi tenaga pendidik atau guru yang tidak meningkatkan kapasitas dan pengetahuan akan tertinggal oleh para siswa. Karena menurutnya, perkembangan tehknologi saat ini yang berkembang pesat dan setiap orang bisa belajar dari mana saja.
Sementara itu, Presiden Direktur PT MSM TTN Terkelin Purba mengatakan kerja sama tersebut merupakan bentuk dukungan perusahaan untuk mensukseskan program pemerintah baik Kota Bitung maupun Kabupaten Minut dalam dunia pendidikan yakni menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan unggul dan penguasaan Tehknologi.
“Kedepan akan ada beasiswa kepada para siswa berprestasi baik di Bitung dan Minahsa Utara yang akan disekolahkan di luar negeri serta pemberian sertifikasi bagi para guru,” kata Purba.
Diketahui juga lanjut Purba, STEM adalah kurikulum penting yang harus diterapkan di sekolah. Untuk meningkatkan daya saing SDM dalam bidang pembangunan teknologi.
“STEM ini menjadi lebih penting kerana perkembangan bidang kerja yang berkaitan dengan STEM adalah 3 kali ganda berbanding bidang bukan STEM,” ucapnya.
Kepala Sekolag SDN Maen, Adi Jassin menyampaikan terima kasih untuk program ini.”Apa yg dilakukan PT MSM dan PT TTN, membantu guru meringankan biaya untuk dapatkan sertifikasi,” katanya
Menurut Adi, jika harus mengikuti program serupa di Bandung, paling tidak setiap guru harus merogoh koceknya sampai puluhan juta, meliputi biaya transport, makan, pondokan dan biaya mendapatkan kompetensi.
Setelah ini, akan dihadirkan 4 sekolah model di Bitung dan Minut, masing masing 2 SD dan 2 SMP, untuk menerapkan kurikulum STEM ini.
Diharapkan dari empat sekolah tersebut, akan memberikan bias bagi sekolah sekolah yg lain. Sistem kurikulum STEM, adalah sebuah metoda pengjaran yg membuat guru dapat berinovasi dgn bahan2 sekitar yang ada dilingkungan sekolah, tdk perlu dgn alat praktek yg mahal
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Kota Bitung Ny Khouni Lomban Rawung, Kepala Pusat P4TK IPA Bandung, Sediono Abdullah, Manager Ooerasional PT MSM dan PT TTN, Geoffrey Montgomerry, Manajer CSR, Yusak Setiawan, Kadis Pendidikan Minahasa Utara Wolayan Sofitje, Kadis Pendidikan Kota Bitung Julius Ondang para peserta dan instansi terkait lainnya. (rls/jek/nji)