MANADO– Robert Laoh Tambuwun masuk dalam 10 besar calon pemimpin Manado berikutnya berdasarkan polling Jaringan Survei Nusantara (JSN). Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Obe, demikian pemilik Hotel Divina ini biasa disapa, terbilang pendatang baru di panggung politik.
Ia berkecimpung di dunia politik baru empat tahun terakhir. Awalnya, suami Mona Deasy Palendeng ini diajak Revani Parasan bergabung Hanura dan menjadi salah satu calon legisatif (Caleg) jelang Pilcaleg 2014 lalu. Revani yang kala itu menjabat Ketua DPD Hanura Manado rupanya sudah melihat potensi besar dalam diri Obe.
“Ia berteman dengan banyak kalangan dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. Obe juga rajin mengasah kemampuan melalui diskusi dan tak sungkan bertanya bila kurang paham suatu masalah. Itu pertimbangan kami mengajak dia bergabung Hanura pada 2014 lalu,” kata Revani.
Pilihan Revani tepat. Obe sukses menyegel satu kursi DPRD Manado dari daerah pemilihan (Dapil) Sario dan Malalayang. Padahal dapil ini dianggap neraka karena bercokol politisi-politisi lawas dan populis. Di internal Hanura sendiri, dari Sario dan Malalayang ini, Obe mengungguli dua mantan anggota legisatif.
“Ketika itu saya ikut kata hati saja. Kata hati yang meminta untuk menggalang suara sebisa mungkin sembari berbuat untuk masyarakat. Puji Tuhan akhirnya bisa melenggang ke DPRD Manado,” Obe berkisah.
Masuk di rumah rakyat, Obe ditempatkan fraksinya di Komisi A. Di komisi yang membidangi perizinan dan pemerintahan ini, ia didapuk sebagai wakil ketua. Kemampuannya beradaptasi dan sikapnya yang tak sungkan belajar ke legislator lain yang sudah berpengalaman memudahkan kinerjanya sebagai anggota legislatif.
Ia tak hanya mengikuti irama, tapi mampu mewarnai lembaga yang menjalankan fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan ini. Saat hearing atau rapat-rapat penting lainnya, Obe benar-benar all-out memperjuangkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya.
“Saya mau jadi mata hati, jadi penyambung lidah masyarakat. Setiap blusukan atau turun lapangan, saya berusaha untuk mendalami hati masyarakat, lalu itu saya perjuangkan di lembaga legisatif,” ujar Obe.
Dari rumah rakyat, kariernya terus melambung. Beberapa organisasi menawari dia sebagai pengurus inti. Paling prestitius ia terpilih menjadi Ketua DPD Hanura Manado saat partai bentukan Wiranto menggelar musyawarah daerah (Musda) pada awal Juni 2016 lalu. Ia menggantikan Revani yang naik tingkat menjadi Ketua DPD Hanura Sulut.
“Bisikan hati nurani mendorong saya untuk maju dan menerima jabatan Ketua Hanura Manado. Saya ingin Hanura terus melahirkan program pro rakyat untuk kesejahteraan seluruh warga Manado,” ucap Obe.
Keberadaan Obe sebagai Ketua DPD Hanura Manado dan Revani selaku Ketua DPD Sulut menaikkan elektabitas partai nasionalis ini. Itu ditandai dengan bergabungnya beberapa kader partai lain.
Kondisi ini tak membuat Obe jumawa. Ia dan jajarannya terus berbenah menyongsong Pemilu 2019. Sejumlah gebrakan dibuatnya untuk membuat Hanura makin dekat dan makin dicintai masyarakat. Salah satunya adalah mewajibkan kader, terutama pengurus jemput bola mendengar asipirasi masyarakat.
Sementara secara internal, ia menggelar pertemuan secara rutin. Gebrakan-gebrakan itulah yang kemudian melambungkan namanya. Ia masuk dalam jajaran 10 besar calon pemimpin Manado berikutnya versi JSN.
Selain Obe, juga ada nama Harley Mangindaan, Andre Angouw, Mor Bastian, Noortje Van Bone, Richard Sualang, Danny Sondakh, Amir Liputo, Hengky Kawalo dan Apriano Saerang.
“Obe sukses mencitrakan Hanura sebagai partai sejuk, partai yang mendasarkan perjuangannya sesuai hati nurani rakyat. Ia juga dikenal sosok tegas, tanpa neko-neko dan pemimpin yang konsisten,” kata Lexi Duma dari JSN. (rey/nji)