MEGAMANADO– Banyak cara telah ditempuh pemerintah khususnya aparat Kepolisian dalam membuat efek jera bagi para pelaku kejahatan agar mereka nanti bisa sadar dan tidak akan melakukan kejahatan lagi.
Tapi hal yang unik bahkan jarang ditemui, dilakukan Kapolsek Langowan Barat, dalam menangani suatu kasus.
Minggu (3/9/2017), Kapolsek Langowan Barat AIPTU Stanley Korua membawa ke Gereja, seorang pemuda berinisial CS asal Desa Noongan Kecamatan Langowan Barat yang tertangkap karena membuat keributan saat operasi cipta kondisi.
CS dibawa ke Gereja Katolik Santo Vincentius De Paulo Noongan tempat pemuda ini melakukan ibadah tiap minggunya, dengan tujuan membawanya beribadah agar bisa didoakan Pastor atas kasus yang dilakukannya.Di Gereja, CS diminta untuk mengikuti ibadah bersama umat yang didampingi langsung oleh Kapolsek, pemerintah desa Noongan serta orang tua yang kemudian CS didoakan Pastor.
Berawal dari peristiwa minggu ( 27/8/2017) pukul 10.30 wita, CS berteriak – teriak di jalan sehingga membuat gaduh dan perasaan yang tidak enak bagi orang lain. CS kemudian diamankan dan digelandang ke mapolsek Langowan Barat. CS dijerat dengan tindak pidana ringan ( tipiring) serta dilakukan pembinaan secara mapalus Kamtibnas dengan membuat pernyataan yang disaksikan Tokoh Masyarakat, Agama serta disaksikan orangtuanya.
Sebagaimana disampaikan oleh pihak kepolisian, cara unik yang mereka gunakan ini sengaja dilakukan supaya pelaku kejahatan bisa merenungi perbuatannya dan mendapat hikmat dari Tuhan. Cara ini juga tidak cuma diberlakukan kepada pelaku yang beragama Katolik saja, tapi semua pelanggar hukum nantinya akan dibawa ke Rumah Ibadah masing-masing dan akan didoakan oleh pemimpin agama.
“Pelaku pelanggaran hukum yang sekarang dan nanti akan kami bawa ke tempat ibadah sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing untuk ibadah dan berdoa atau didoakan agar mereka bisa sadar,” ucap AIPTU Stanley Korua, Kapolsek Langowan Barat.
Kapolsek berharap dengan cara hukuman moral semacam ini para pelaku kejahatan bisa berubah. Sehingga tidak lagi ada yang kerap kali masuk keluar penjara karena pelaku tidak mengalami perubahan.
Menanggapi hal ini, Maya Salu warga Noongan ketika dikonfirmasi minggu (3/9/2017), memberikan apresiasi terhadap kinerja Polsek Langowan Barat yang dipimpin AIPTU Stanley Korua. Menurut Maya, belum pernah ada giat seperti ini dilakukan oleh aparat dalam mengubah karakter anak muda pelaku kejahatan, dan Gereja adalah lembaga yang tepat untuk bisa mengubah seseorang jadi lebih baik.
” Salut atas kinerja Polsek Langowan Barat, giat sepeti ini belum pernah saya lihat. Gereja adalah lembaga yang tepat untuk mengubah karakter seseorang menjadi kebih baik pastinya,” ujar maya.(cic/nji)