Benarkah Kapal Pembersih Eceng Gondok Sudah Ada? Ini Kata Steve Kepel

Steve Kepel (ts/ist)

MANADO- Kapal pembersih eceng gondok disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara untuk mengatasi persoalan masalah yang disebabkan tanaman gulma itu. Hanya saja bantuan itu dipertanyakan segelintir orang.

Maklum, beredar kabar kalau kapal Aquatic Weed Harvester yang akan disumbangkan Pemprov untuk Pemkab Minahasa memang sudah ada.  Benarkah?

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sulut Steve Kepel terang saja membantah kabar tersebut. Ia kaget karena pengadaan kapal Aquatic Weed Harvester baru disetujui di APBD-P Sulut 2017..

“Siapa yang bilang sudah ada? Kapal itu belum ada,” ujar Kepel ketika ditemui di  Manado, Sabtu (26/8/2017).

Namun begitu, ia tidak membantah bahwa ada kapal yang mirip dengan Aquatic Weed Harvester di Sulut. “Tapi itu kapal fungsinya lain, hanya untuk penyapu lumpur bukan untuk eceng gondok,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey siap membantu Pemkab Minahasa untuk melakukan pembersihan eceng gondok dan material sedimentasi di Danau Tondano dengan menggunakan kapal Aquatic Weed Harvester.”Fungsi kapal itu memang mengangkat eceng gondok dan sedimentasi,” ungkap gubernur.

Pengoperasian kapal ini merupakan salah satu upaya gubernur untuk membantu Kabupaten Minahasa mengatasi masalah yang disebabkan oleh tanaman gulma itu. Nantinya, setelah bersih dari eceng gondok, akan dilakukan penataan kembali terhadap Danau Tondano yang juga merupakan satu dari 15 danau di Indonesia yang dilindungi itu.

Apalagi, Danau Tondano tidak hanya menjadi ikon Sulawesi Utara khususnya Minahasa tapi juga menjadi nadi perekonomian masyarakat.Selain itu, banyak sekali fungsinya mulai dari sumber air minum PDAM, pembangkit listrik, juga sebagai sumber pencarian nelayan dan pemilik tempat makan, juga lokasi wisata.

Diketahui, Aquatic Weed Harvester dikembangkan untuk memungkinkan pemeliharaan kanal, danau dan sungai dan untuk menghilangkan kehidupan akuatik yang berlebihan seperti eceng gondok dan tanaman lainnya yang dapat berdampak negatif pada ekologi jalur air.

Pemanen mekanis adalah mesin apung besar yang memiliki pisau pemotong bawah air yang memutus batang tanaman bawah air, mengumpulkan gulma dan mengangkatnya ke sabuk pengaman, menyimpan vegetasi di atas kapal secara terus menerus. Secara berkala, ini dilepaskan ke tongkang atau fasilitas darat. Nantinya, produk hasil eceng gondok yang diangkat dapat dikomposkan atau dikirim ke tempat pembuangan akhir.(ibc/nji)

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *