TONDANO– Pupus sudah impian Imelda Nofita Rewah (INR) untuk maju sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati Minahasa dari Partai Golkar. Salah satu peraih suara terbanyak pada Pilcaleg Minahasa 2014 lalu itu tereleminasi saat penjaringan bakal calon yang digelar partai berlambang pohon beringin tersebut di Tompaso Barat Jumat (30/6/2017).
Terpentalnya INR cukup mengejutkan. Jauhnya sebelumnya, namanya sudah sudah sering disebut sebagai kandidat kuat untuk posisi papan dua. Beberapa elemen bahkan menyandingkan INR dengan incumbent Jantje Wowiling Sajouw (JWS).
Di sosial media, anggota Fraksi Partai Golkar Minahasa ini paling ramai dibicarakan sebagai calon wakil bupati. Dengan realita tersebut, tim sukses dan simpatisannya optimis INR akan diakomodir Partai Golkar.
“Kalau Golkar hanya mengincar posisi papan dua, INR yang paling pas untuk dimajukan. Saatnya yang muda berkarya untuk kemajuan Minahasa,” kata salah satu simpatisan INR kepada Megamanado, Sabtu (1/7/2017).
Namun, harapan simpatisan dan tim sukses INR tersebut tak menjadi kenyataan. INR sama sekali tak dilirik partainya sendiri. Meski awalnya mendapat 6 suara saat penjaringan, Golkar tak mengakomodir namanya.
Informasi yang diperoleh media ini, INR dianggap masih ‘anak bawang’ dan timnya sudah terlanjur menyandingkan dengan JWS. “INR terlalu percaya diri dan cepat terbawa arus oleh tim pendukung incumbent. Ini yang dilihat Partai Golkar sehingga mencoret namanya dari daftar bakal calon bupati dan wakil bupati. Apalagi Golkar juga punya banyak kader,” kata pengamat politik Stenly Pascoal.
Kendati begitu, Stenly menilai peluang INR untuk maju masih terbuka lebar. “Ia kader muda yang cepat beradaptasi. Saya kira partai lain bisa meliriknya,” ujar Stenly.
Bicara peluang, INR memang masih punya. Tapi, ia perlu kerja keras untuk meyakinkan partai-partai yang belum menentukan calon. (nji)